Keknya musti ganti "kaca mata" deh. .

Awalx Q pikir dengan ak b'pandangan seperti mereka, ak akan menjadi seorg yg bisa mengurangi rasa cuek yg kumiliki.
Awalx Q pikir kalau ak bs mengganti kacamata putihku ini dgan kacamata puth lain yg tak seputih ini, ak dapat melihat sisi lain dari seseorang.
Awalx ak pkir memang harus aku lakukan itu, ?

Tp kmudian ak t'diam dan b'fikir. Kenapa ak harus mrubh sikapku, ? Knapa ak hrus mgubah kaca mataku, ?

Sjurus kmudian, alasan2 mulai hilir mudik d ats kpalaku, ,ku coba tuk pilih salah satu, ato mgkin 2, 3, atau berapalah yg mungkin menrutku tepat.
Kuambil dulu satu, kubaca dan kufahami.

Kmbli t'diam. "Bnarkah ak egois, ? Jawab bnar jk itu bnar, !" Triakku pada hatiku sendiri. Kmudian t'dgar lirih dari dalam , "benar"
Kuraskan tubuhku lemas. Ingin ak membantahnya, tp apakah p'nah nurani itu b'dusta, ? Apakah mampu sang nurani tuk b'kta tdak d atas kbnaran, ? Kurasa tidak. Dan benar-benar tidak kini.

Dlam diamnya ksendirian, pikiranku mlayang jauh k belakang. Kejadian2 masa lalu t'putar kembali kini. Hingga akhrnya, tak mampu kutahan ketika mulut ini b'ucp lirih.
"Yah, ! Aku memang egois."

Kusmpan satu dalam saku, yg kmudian menuntunku menemukan alsan berikutnya, alasan kdua. Entah bagaimana bentuk pasti alasan itu, hingga ak hrus b'susah payah dahulu untk membukanya.

Setlah skian lama akhirx.
Dan lagi2 ak t'tegun membcanya.
Terawalkan dgan huruf "C" dan terakhri dgan huruf "K"
Hey, !! Bgitukah diriku, ?
Ingin ak b'tanya kembali pada nuraniku, tp akhirnya ak urung. Karena kutau ia tak kan b'dusta hanya tuk buatku senang sesaat.
Bayanganku mlayang dan t'henti d dpan keluargaku, tman tmanku, dan orang2 yg dlu d sekelilingku.
Waw, ! Btapa hinanya diriku, betapa dhaifx diriku.
Tak terasa kini, air mataku mulai meleleh, mengalir dari kedua kelopak bening mataku, membasahi kdua pipiku.

Mash b'diri, kmudian ak b'sandar. Kuhadapkan wajahku ke arah langit2 ruangan. Kosong memang. Tp, entah mengapa justru keksongan itu yg kmudian dapat membantuku menemukan akar masalahku.
"Mengapakah aku begini, ?" tanyaku lirih.
Ada apakah gerangan dgan diriku, hngga ak tega b'buat dmikian t'hadap mereka, ?
Entahlah,
Langit2 ruangan memang ksong. Kekosongan yg justru t'kdang dpt membriku jwbn atas smuax.
Kosongnya merka, tak sepenuhx kosg menurutku.
2 alasan kini d tgan sudah. Entahlah, !
Apa tanganku ni mash sanggup tuk mengamblx lagi atau tdak, ?

Lama.
Hingga akhrnya kuputuskan tuk mengambilnya satu lg.
Kembali dengan susah payah, ak coba untuk membukanya.
Susah.
Kmudian untk yg kesekian kalix ak kembali t'sentak, namun, untuk kali ini, ak hanya t'diam beribu bahasa, seakan meng-iyakan dalam hati.

Huft, , nafasku t'hmbus pasrah dari mulutku.
"Aku memang malas sih, !" Omelku dalam hati.

Tp, sbgitu malasnya kah diriku hingga masuk dalam 3 bsar ni, ?
Entahlah. Tapi nuraniku cukup tuk berikan alasan bagiku.

Cukuppp, !
Cukup sudah smuax, !!
Aku bahkan kini tak sanggup lg untuk b'diri.
B'diri untuk melangkah p'gi.
Hey, !! Tp k mana, ?
Lagi2 cuma t'degar erangan kecil dari mulut kecilku.
Hati ini kini t'lalu lemah untuk kau ajak b'jalan.
Pikran ini telah t'lalu lelah untk kau mintai tuk pimpin p'jalananmu.

Sudah, !
Kni hanya ada aku dan diriku, tak ada siapa siapa.
Gelap, ,mataku bhkan tak mampu lg untk kubuka.
Gelap, ! Gelap smuax, !

Beberapa detik kemudian, kurasakan diriku lemas, dan setelah itu, ,
Entah apa yg t'jadi padaku setelah itu.

Hitam, smuanya menjadi hitam kala itu.




Kandangan, 07 September 09 ::: 06:40

*dgan sdkt p'bhan*

Kandangan, 17 November 2009 ::: 05:10 WITA :::
.:. Maryam .:.

0 coment:

Posting Komentar