Maff :'(

Entah, !
Akupun tiada p'nah tau, mengapa jemari ini dengan lembut, p'lahan namun pasti, mulai menari dgan gemulainya d atas tombol-tombol yang ada.
Entahlah, ! Entah apa yg hendak ia tliskan d atas sbuah layar putih d hadapnya.
D tengah ketertegunanku, muncul barisan rapi huruf demi huruf. Perlahan aku mulai membaca kata demi kata, kalmat demi kalmat, hingga paragraf demi paragraf. aku mulai membacanya.
Dan tak hanya untk ak baca, tapi juga untuk aku pahami.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Bwat dan teruntuk :
smua teman2ku, SMUANYA
Dari :
temanmu, sahabatmu, saudarimu , , Maryam


Teman, aku tau aku bkanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata,
Akupun bkanlah penyair yang pandai menguntai kata,
Aku adalah aku
Hanya seorang manusia biasa, tak lebih,
Wlau dalam diripun aku p'nah bermimpi untuk dapat menjadi yg luarr biasa

Teman,
Sebgai seorang yg biasa, akupun tiada lepas dari salah, juga khilafku
Tapi, jujur ku katakan, ,bukan mauku tuk b'tindak demikian

Begtupun dlam perjalanan pertemanan kita
Kutau banyak hari yang telah kita lalui bersama, banyak jam, menit, juga detik yang telah kita lalui dalam bingkai kebersamaan
Dan ku tau pasti, di sana pastilah bertabur khilaf bagi diriku atas kalian ,

Teman, ,
Lewat untaian kata ini yang kucoba tuk aku merangkainya ,
Kini, aku persembahkan beribu maafku pada kalian
Teman, ,hanya 1 harapku,
Maafkanlah daku atas smua p'buatanku pda kalian slama ni. .
Maafkanlah. . T.T
semoga kelak kita dipertemukan lagi olehNya di sbuah negeri nan abadi di sana.
di SurgaNya
amiiinnnn

My Dreamed MARYAM

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu
Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia
dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Al Anbiyaa: 91)

Maryam.. siapa
sih yang nggak kenal dia? Ia adalah sosok
wanita suci nan agung. Darinya lahir seorang Nabi yang mulia,
Isa ‘alaihis sallam. Allah Ta`ala telah menjadikannya suri tauladan yang baik pada kisah-kisah yang termaktub di dalam Al Qur`an. Bahkan kisah beliau telah dicatat dalam sejarah, pada salah satu surat Al
Qur`an, yaitu surat Maryam. Hal ini merupakan bukti keagungan beliau,
Maryam…

Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia
menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam: 16-17)

Allah telah melebihkan
Maryam di atas seluruh wanita di masanya. Dan Maryam adalah
satu-satunya wanita yang diabadikan di dalam Al Qur`an, yang
dengannya Jibril menyampaikan kabar gembira dengan kelahiran seorang
putra, tanpa hadirnya seorang suami di sisinya:

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan
kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)".
(Ali Imron: 42)

Tatkala Allah Ta`ala
mengutus utusannya yang mulia, Jibril ‘alaihis sallam untuk
memberikan kabar gembira itu, keunggulan pribadi Maryam telah dicatat
dalam Al Qur`an hingga hari Kiamat kelak. Sebagaimana ucapannya telah
diabadikan di dalam Kitabullah:

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal
aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah
berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia. (Ali Imran: 47)

Tahukah
kalian, saudara-saudariku seiman.. Betapa banyak wanita di zaman ini
yang ingin mendapatkan keutamaan sebagaimana Maryam binti Imran.
Mungkin karena mereka tahu, bahwa Maryam adalah wanita yang
diagungkan oleh umat Islam, ibu seorang Nabi dan dicatat sebagai
salah satu wanita penghulu surga,..

Mereka mungkin mengetahui tentang kisah Maryam di mihrabnya, di mana Maryam
adalah wanita shalihah dan senantiasa beribadah kepada Allah Ta`ala
di antara asuhan seorang Nabi yang mulia, Zakariya ‘alaihis sallam..

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab,
ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari
mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan
itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada
siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali Imran: 37)

Ini adalah rizqi yang diberikan oleh Allah Ta`ala kepada Maryam
disebabkan ketaatannya kepada syari`at Allah. Yang berupa buah-buahan
yang hanya ada di musim panas di saat musim dingin melanda.

Saudara-saudariku
seiman, jika kita ingin mencontoh Maryam, maka contohlah secara
keseluruhan. Adapun yang menjadi kelebihannya, melahirkan tanpa
seorang ayah (dengan izin Allah), tidaklah merupakan keutamaan bagi
wanita di zaman ini..

Dengarkanlah
tatkala Allah Ta`ala mengajakmu berbicara melalui lisan Nabi Muhammad
sholallahu `alaihi wa sallam tentang Maryam binti Imran:

Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama
orang-orang yang ruku’. (Ali Imran: 43)

Ini merupakan perintah yang Allah beritakan kepada Maryam di dalam Al
Qur`an, berupa perintah sholat dan mentaati semua perintah Allah
Ta`ala, agar dapat dijadikan rujukan oleh seluruh kaum Muslimin di
seantero dunia, khususnya wanita muslimah..

Dan ketahuilah, bahwa setiap anak yang dilahirkan dari rahim seorang
wanita, maka Allahlah yang lebih tahu kebaikan yang ada padanya. Baik
dia itu laki-laki atau pun perempuan, dan mendo`akan putra-putri ini
merupakan warisan Ibunda Maryam, bukan dengan menyakitinya, apalagi
memutuskan harapan hidupnya di dunia, sebagaimana firman Allah Ta`ala:

Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan
Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki
tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia
Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak
keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang
terkutuk." (Ali Imran: 36)

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga yang
sedikit ini dapat menjadi amalan yang memperberat timbangan kebaikan
di akhirat kelak, di mana harta dan anak serta sanak-keluarga tidak
dapat menolong kami dari adzab yang pedih.

Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka
Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan
dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah
termasuk orang-orang yang taat. (At Tahrim: 12)

< Al-Ghurabaa'>

Engkau Lebih Cantik Dengan Berjilbab. :)

“Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin:
‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’.
Yang demikian itu agar mereka lebih mudah unuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adlah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS al-Ahzab [33]: 59)

Assalamu’alaikum teman-temanku, sahabat-sahabatku, juga saudari-saudariku yang dirahmati Allah. Alhamdulillah kita ucapkan karena sampai detik ini kita masih diperkenankanNya untuk dapat beraktivitas dan menghirup udaraNya.

Mari kita sambut rasa syukur kita kepadaNya dengan saling bertukar pikiran, berbagi ilmuNya. Yukkkk, !!!!!

Hmmm, , , kali ini kita akan membahas tentang “kecantikan” (loh, ?!!?!!?!) Tenang, tenang, !! mending terus ikuti k mana note ini berjalan ajja yukk, !!! =) *emang bisa, ?*

Membicarakan tentang kecantikan, kayaknya gag ada matinya deh. Makin dibahas makin asyik, makin diomongin makin seneng, dirasa-rasa makin terasa, dikenang-kenang makin terkenang. Wah, ! Pokoknya udah gag ada matinya deh, !! setuju gag, ?? (setuju ajja gih, !:p)

Eh, ! tapi, bentar deh, , emangnya cantik itu apa sih, ? Trus kayak gmana pula yang namanya cantik itu, ? Apa kayak aku ni, ? ato kayak gmana, ? *hhohoho, , piss kauand, gausa sewot gitu juga lah :P*

Sebenarnya definisi cantik itu relative, beragam bentuk dan rupanya. bahkan, definisi cantik itu selalu berubah seiring berubahnya waktu dan zaman. Definisi cantik juga akan berbeda menurut tempatnya loh. Gag percaya, ?? Oke, pertama mari kita tilik definisi cantik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2002), cantik itu diartikan sebagai indah, elok, rupawan, atau bentuk, rupa, dan lainnya tampak serasi. Gag dijelasin tuh di sini yang dimaksud kata serasi itu yang kayak gimana, apa yang punya hidung mancung badan pendek, ato bibir tebal hidung pesek, ato yang seperti apakah yang bisa dikategorikan “serasi” itu, ?

Lain menurut KBBI, lain pula menurut jaman colonial dulu, di kalangan etnik Maori, cantik adalah besar dan gemuk. *Waduh, !!* Hmm, , pada tau telenovela Mi Gorda Bella gag, ? yakin deh, kalo kita yang idup di jaman sekarang bakalan bilang tu artis sama aja kayak “Gajah Bengkak” ,”Karung Beras” , “Tronton” , ato bahkan “Mesin Giling” ckckckck. Padahal menurut suku Maori, justru yang kayak begitulah yang bisa disebut cantik itu.

Itu menurut suku Maori, sekarang lain lagi menurut masyarakat Jawa. Mereka berpendapat dan mendefinisikan cantik itu adalah perempuan yang mempunyai bagian belakang-bawah tubuhnya besar dan bulat. Bagi masyarakat Jawa, perempuan yang seperti itu akan mudah melahirkan dan banyak anak.

Selain menurut tempat, ternyata definisi cantik itu juga berubah ubah seiring perubahan waktu dan zaman. Menurut Dana Iswara, di Eropa pada abad pertengahan kecantikan perempuan berkait erat dengan fertilitasnya. Pada abad ke-15 sampai 17, perempuan cantik dan seksi adalah mereka yang punya perut dan panggul yang besar. Pada awal abad ke-19 kecantikan didefinisikan dengan wajah dan bahu yang besar serta tubuh montok.

Waw, ! Cukup mengenai definisi cantik yang beragam itu, mari kita bicara dalam ruang lingkup Indonesia sahaja. Kalau dipikir-pikir, dirasa-rasa, kok kayaknya gag adil ajja ea, ? Emangnya dunia itu Cuma milik orang yang masuk criteria “cantik” yang katanya punya tubuh ramping, rambut panjang lurus, dan kulit putih saja, ?

Sahabat sekalian, ada loh orang yang nyampe rela ngluarin uang yang gag tanggung-tanggung Cuma karena ingin berpenampilan seperti apa yang masyarakat bilang cantik *ckckckck*. Ingin biar hidung mancung, mereka pake operasi bedah plastic, mau rambut lurus, mereka pake rebounding, mau langsing, jadi deh mereka nglakuin diet ketat, ada juga yang gag mau ribet pakek sedot lemak ajja.

Pernah gag kalian mikir, ? Kok jadinya kejam gitu yah, ? kalo yang udah ditakdirin Allah “cantik” sih, alhamdulillah (apalagi kalo cantiknya gag cantik d luar ajja, tapi juga inner beauty). Tapi, bagaimana dengan saudari-saudari kita yang ternyata ditakdirkan Allah dengan kondisi yang kata masyarakat tergolong “jelek” ?

Yah, !! begitulah kejamnya masyarakat kapitalis, mereka memandang segala sesuatunya secara fisik saja. Jadi, di sinilah peran kita, kita harus jeli dan pinter dalam memilih serta memilah isu serta berita yang kita tangkap di masyarakat, baik itu secara langsung ataupun melalui peran media, cetak ataupun elektronik. Jangan sampai kita menelannya mentah-mentah, karena tak semuanya benar.

Sobat, disadari ato engga, ternyata para desainer-desainer itu kebanyakan cowok loh (walaupun pada kenyataannya mereka meniru-niru gaya perempuan), ! Dan, kebanyakan dari mereka mengusung paham kebebasan, lebih kepada sekuler. Sehingga mengartikan busana yang indah adalah yang dapat memperlihatkan klekuk-lekuk tubuh seorang wanita. Padahal, kalo make busana yang buka-bukaan kayak gitu, bukankah itu bentuk “pelecehan” terhadap perempuan, ? Bayangin ajja deh, masa sih perempuan (dengan seenaknya) dijadiin bahan yang dapat dilihat dengan leluasa oleh kebanyakan orang (khususny kaum lelaki), ?

Heran juga, kok ada ya yang mau dijadiin kayak “barang” yang dengan bebasnya bagian tubuhnya dilihat n dimelototin oleh kaum laki-laki, ? Parahnya bahkan ada yang bangga melakukan ini *naudzubillah*. Sekali lagi sobat, bukankah ini justru sebuah tindakan pelecehan terhadap kaum wanita, ? (dilecehin gitu kok malah seneng sih, ? Heran juga jadinya)

Sobat, ! kembali ke 3 pertanyaan yang wajib kita jawab sebagai makhlukNya, yaitu dari mana kita berasal, ?
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripatu (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk lain). Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang palig baik” (QS. Al Mukminun 12-14).

Untuk apa kita hidup, ? *ada yang tw untuk apa, ?*
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz Dzariyat:56).
Teman, ! pada intinya kita hidup ini hanyalah untuk Allah. Lalu, apalah artinya pujian dari manusia itu, ? Apalah arti cantik kata manusia itu apabila ternyata di hadapan Allah kita jelek, ?
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.” (QS al-Hujurat [49]: 13)

Sehingga yang seharusnya menjadi pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana cara agar di hadapan Allah kita dapat terlihat cantik, ? Ada yang tau gmana gag, ?? Yup, ! bener beud, ! Banyak sih caranya, tapi salah satunya dengan berbusana sesuai kehendakNya, yaitu yang sesuai syar’i. seperti apakah itu, ? Jilbab lah jawabannya, !

Ada yang tau definisi jilbab itu apa, ? Oke, ! Diperjelas deh, , Jilbab bermakna milhafah yaitu baju kurung yang longgar dan tidak tipis, kain (kisa’) apa saja yang dapat menutupi, atau pakaian (tsawb) yang dapat menutupi seluruh bagian tubuh. Dalam kamus al-Muhith dinyatakan bahwa jilbab itu laksana sirdab (terowongan) atau sinmar (lorong) yakni baju atau pakaian yang longgar bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutupi pakaian kesehariannya seperti halnya baju kurung.

Seperti yang sudah, di atas, bahwa ternyata kedudukan kaum wanita itu sedang “dilecehkan” (walau ternyata gag banyak yang menyadari akan hal ini). Tapi, yang pasti sekarang udah pada tau kan, ? n gag mau kan kita dilecehkan terus, ? Hargailah kaum wanita itu, !!

Sekarang yang akan jadi pertanyaan kita, siapa yang dapat menghargai wanita dan bagaimana caranya, ? Pertama yang dapat menghargai wanita itu yaa wanita itu sendiri dan kaum laki-laki. Kalau sang wanitanya gag menghargai dirinya sendiri, gmana kaum laki-laki mau menghargai dia, ? Pokoknya, tunjukkan pada semua kalo wanita itu bukan “barang murahan” yang dengan seenaknya bisa mereka pandang ato nikmati. Yang pasti n musti kita buang jauh jauh adalah anggapan kalo cantik itu musti memperlihatkan lekuk tubuh, cantik itu identik dengan “buku-bukaan”. Wah, ! pokoknua buang deh jauh-jauh, ! Tu anggapan dah gag bener *semacam aliran sesat ea, ? hhihihi*
Tapi, sebagai seorang wanita, pastilah pengen tampil cantik kan, ? Boleh-boleh ajja, tapi harus nyar’i loh, !! Tau kan gmana, ? Dengan jilbab galz, !! Jilbab itu muti fungsi loh, ! Gag percaya, ? well, !! dah baca kan surah al-Ahzab di atas, ? ada kalimat “agar kamu lebih mudah dikenal”, nah, maksudnya dengan jilbab, kamu bakal nguatin kedudukan kamu, bahwa kamu seorang muslimah *bukan muslim*, mana ada coba muslim yang pake jilbab, ? trus, dengan jilbab, kedudukanmu sebagai seorang wanita akan lebih dihargai, Tanya ajja ke para laki-laki tntang pandangan mereka tehadap wanita berjilbab, pasti mereka jadi santun deh, dalam artian *insya Allah* gag brani buat macem-macem. Selain itu, pernah denger puisi Emha Ainun Najib gag yang judulnya “Lautan Jilbab” Jilbab adalah keberanian di tengah-tengah hari yang sangat menakutkan, percikan cahaya di tengah-tengah kegelapan, kejujuran di tena kelicikan, kelembutan di tengah kekasaran dan kebrutalan, kebersahajaan di tengah kemunafikan, jilbab adalah pelindung di tengah sergapan-sergapan. Pokoknya dan pada intinya fungsi jilbab itu buanyak kok, tapi yang intinya adalah karena Allah mensyariatkan agar mengenakannya.TITIK. Gag bakal rugi deh pokoknya jadi seorang jilbaber itu. Udah cantik, punya akhlak yang mulia, kepribadian islami pula. Wah, ! wah, ! wah, ! Benar-benar bidadari dunia akhirat tuhh, !! *pada pengen gag, ?*

Nah, itu tadi kan dari pihak wanita. Sekarang dari para laki-laki. hargailah wanita itu. Jangan mudah ikut-ikutan, jangan pandang wanita dari fisiknya saja. Haio, ! Ngaku, pada setuju kan kalo wanita Cuma cantik luarnya tapi tanpa akhlak mulia dan pribadi islami bakalan sia-sia, ? Hmm, , yakin dah pada setuju semua kan, ?? Pokoknua, jangan jadikan fisik sebagai tolak ukur utama.

Hmmm, , sobat, ! berpaling sejenak dari semua itu, berfikir, apa penyebab utama semua ini, ? Tau, ??? Yup, ! lagi lagi karena system kita yang cacat, system kita yang sudah rusak. Kalo udah system yang rusak, jadilah individu dan masyarakatnya juga ikut rusak. Dan untuk memperbaiki itu semua kita perlu Negara, Cuma Negara yang benar-benar bisa mengubah keadaan ni menjadi lebih baik lagi. Tapi, dengan mempertahankan system kapitalisme ini, mungkinkah akan merubah keadaan, ? Mungkinkah tanpa tegaknya Khilafah Islamiyah, keadaan ini akan berubah, ? Oupz, !! jangan bermimpi deh, !!!

*hufft, , capek juga ya ternyata nulis itu, *eh, ! Ngetik maksudnyah :P*. . . gag papa deh, mudahan ngasi manfaat buat semua ajja. =D
*tengz buat kakaku ka Asni, atas pinjaman bukunya “Jilbab itu Cantik”*
*tengz buat someone (mav lupa namanya) yang dah mau memindah tangankan bukunya "Peraturan Hidup Dalam Islam"*
*tengz buat smua smua yang dah ngasi motivasi, support, dukungan buat aku untuk nulis lagi, *oupz, ! ngetik*
*saran, kritik, masukannya ditunggu ya smua, !!!! *


Thursday, August 27, 2009 ::::: 11:57:23

Getaran Jiwa

Gtaran hebat mengguncang jiwaku
B'satu membeku
Mengubur masa lalu
Retak
Tergetak dengan dasyat

Tabir kini t'hampar sudah
P'lahan q tw namun pasti q ykin
Menuju sbuah jalan

Yang Tentu t'jal tuk ditapaki
Tentu panas tuk digenggam
Tentu sakit tuk d rasakan
Tentu lelah tuk djalani

Namun q tw pasti
Satu syurga kan menanti
Bagi mereka yg keukeuh akan jual beli ini

P'lahan q tw namun pasti q yakin
D tgah gtaran ini
D tgah retakx puing2 kbekuan ini
Q kan coba tuk lakukan ini

Jual beli ini
Antara ak dan Rabb ku

Sebuah Penantian

Ketika penantian dalam asa
Menghasilkan goresan pena penuh makna
Berkata dalam jeda penuh ritma

Kata-kata itu
Kalimat-kalimat itu

Akankah melunturkan suatu tekad, ?
Sbuah azzam, iffah, juga izzahmu
Sebagai makhluk Allah yang dihormati karena rasa malumu, ?
Dengan mudahnya dalam balutan emosi goncangan jiwa, ?


Q tau kau sedih
Q tau kau bingung
Q tau kau gelisah
Q tau kaupun gundah dalam pikirmu

Namun, cukuplah mungkin kau simpan itu
Atau sekedar kau ceritakan pada mereka yg kau rasa perlu

Q tau rasa smua ni, saudariku
Tuk hilang susah sungguh

Namun, yakinlah Allah untukmu selalu,
Untukku, juga untuk kita.

Dan aku di sini, q harap ada untukmu.
Mendoakanmu, kita, juga diriku.
diberikan-Nya yang terbaik,
Itu harapku.

Amiiin.
La tahzan ukhty, Innallaha Ma'ana



Kandangan, 11 oktober 2009 :: 19:03 WITA

Do u Wanna Be My Girl Friend, ????

Suatu ketika someone bertanya padaku...

Apakah kamu sudah punya pacar?

Aku jawab’Belum

Maukah kamu jadi pacarku?“ Ia kembali bertanya.

Aku jawab’aku tak mau pacaran

Kenapa tidak mau pacaran?

"Karena pacaran adalah hal yang terlarang dalam Islam" kataku.

Kenapa begitu, bukankah pacaran adalah ajang perkenalan, agar tidak menyesal setelah menikah, kalau menikah tanpa perkenalan bagaikan membeli kucing dalam karung dong?” Katanya mencibir keyakinanku yang tidak mau pacaran.

Aku jawab," Islam tidak sesempit itu. Islam selalu menghadirkan solusi terbaik bagi setiap problematika hidup. Islam datang lengkap bersama aturannya, aturan yang sesuai fitrah manusia, memuaskan akal, dan menentramkan jiwa. Dalam Islam tidak ada pacaran, tapi taaruf…dan taaruf bukanlah semacam pacaran Islami.
Coba kita lihat apa yang dilakukan oleh orang yang berpacaran. Jalan berdua, saling berpandangan dan terkadang berpegangan tangan, saling merayu, dan lain-lain kegiatan yang menjurus pada nafsu dan syahwat. Maka, Pacaran itu adalah salah satu pintu untuk mendekati zina. Dan perintah Allah sudah begitu jelas dalam surat Al-Isra ayat 32

"‘dan janganlah kamu mendekati zina karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk’,
Perintah Allah sudah begitu jelas, Dia melarang hambanya untuk hanya sekedar mendekati, hanya mendekati. Dia amat paham dengan rinci setiap kemampuan hamba-Nya.
Manusia itu adalah mahluk yang serba lemah dan tidak berdaya. Jadi, jangan pernah sombong dengan kemapuan kita menjaga diri di dalam maksiat. Berpura-pura buta dan tuli serta menutup mata dan telinga dari kebenaran. Apakah aku harus pura-pura buta dan tuli, padahal kebenaran itu telah sampai padaku. Aku tidak mau kelak di hari penghisaban amal, Allah berkata padaku dengan murka

"celakalah kamu, padahal telah datang peringatan padamu, tapi kamu malah berpaling dan mengabaikannya. Sekarang terimalah balasan atas semua kelalaian dan kesombonganmu".

Aku tidak sanggup, aku tidak berani menjamin. Apalagi syetan selalu menggoda dari segala penjuru. Bagaimana mungkin iman bisa terjaga, sementara kita berada d tempat yang menjauhkan kita dari-Nya, kita melakukan hal yang melanggar syariatNya. Aku tak sanggup, aku hanya manusia biasa. Aku tak mau menggadaikan iman hanya untuk mengejar cinta sesaat. Allah...biarlah kering dua telaga beningku di dunia, asalkan aku dapat menjadi hamba yang beruntung, yakni hidup dalam keridhaan-Mu, dunia dan akhirat. Aku tak peduli dengan cibiran orang-orang padaku. Walaupun pahit dan sakitnya terasa sampai ke hati, tapi aku yakin nanti berbuah manis.



Kalau begitu bagaimana kamu bisa menikah? Jodoh tidak turun sendiri dari langit, dan harus ada salah satu usaha untuk bisa menjemput jodoh. Kalau kamu tidak pacaran Itu berarti kamu tidak berusaha dong?” Dia kembali bertanya.

"Aku tidak pacaran bukan berarti aku tidak berusaha, tapi aku ingin mendapat suami dengan jalan yang diridhai-Nya. Bahkan, aku adalah gadis yang bercita-cita menikah di usia muda. Tapi, aku hanyalah manusia biasa. Percayalah pada-Nya. Aku tidak pacaran, bukan berarti aku tak mau menikah. Tapi ini adalah wujud ketaatanku dan usahaku untuk meraih ridha-Nya. Dan Sebagai usaha juga, agar nanti aku mendapat jodoh yang baik. Baik menurut pandangan-Nya.
Aku yakin dan percaya pada-Nya. Masalah jodoh sudah ada ketetapannya. Aku tidak pacaran, bukan berarti aku tidak mau menikah. Jika aku selalu menolak lelaki yang datang, bukan berarti pula aku menolak jodoh. Hal ini terjadi, karena memang belum sampai pada jodohku. Jika saatnya tiba, Allah pasti akan membukakan hatiku untuk menerima lelaki yang memang telah disiapkan Allah untukku. Dengan cara yang mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran ku.
"

Aku mengerti kini kenapa kamu tidak pernah punya pacar dan pacaran. Tapi bagaimanakah pandanganmu tentang jatuh cinta? Apakah kamu tidak pernah jatuh cinta, sehingga kamu selalu saja menolak cinta para pria dengan berbagai alasan.

"Cinta..?
Ah bagaimana bisa aku jatuh cinta. Bagaimana bisa cinta itu hadir, sementara belum ada ijab. Bagaimana cinta bisa datang, sementara belum ada cinta dan janji yang terucap di hadapan-Nya.
Ya...bagaimana bisa aku jatuh cinta, bagaimana aku bisa percaya dengan cinta seorang lelaki sementara ia tidak mengetuk hatiku dengan nama-Nya. Ya...sejak dulu, saat aku telah beranjak balig, tak ada satupun lelaki yang bisa meraih hatiku. Tak ada satupun lelaki yang mampu mengetuk pintu hatiku dengan cinta dan kesetiaannya. Berkali-kalipun mereka mengetuk dan dengan berbagai cara apapun. Tapi aku tetap tidak bergeming. Aku tidak percaya dengan cinta mereka. Aku tidak percaya.
Kenapa? Karena cinta yang mereka bawa bukanlah cinta sejati. Walaupun di mata nampak bagaikan pecinta sejati. Dan aku takan pernah membiarkan hatiku tergoda apalagi terbuka untuk cinta palsu dan sementara. Maafkan aku. Sungguh aku tak bermaksud menyakiti apalagi merasa sok cantik. Tidak. Tapi, aku memang benar-benar tak sanggup untuk menerima cinta sesaat. Walaupun aku begitu tersanjung dengan cinta mereka dan terkadang juga aku begitu simpati dengan mereka. Tapi, Aku tak pernah peduli dengan perasaanku yang menggelora, sungguh aku tak peduli sakitnya hati karena cinta bertepuk sebelah tangan. Aku lebih memilih memendam cintaku, dan menitipkan semua perasaanku kepada Sang empunya cinta.
Jika saatnya tiba, saat seorang lelaki datang mengetuk hatiku dengan nama-Nya. Membawa cinta-Nya dan mengikatku dalam rangkaian khitbah dan akad nikah, maka saat itulah aku akan percaya dengan cinta seorang lelaki, dan aku akan membuka lebar-lebar hatiku untuk cintanya, ya...saat itulah aku akan merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta. Jatuh cinta yang sesungguhnya.
Jatuh cinta dengan seorang yang sudah dihalalkan Allah untuk diriku. Jatuh cinta dengan jodohku. Jatuh cinta kepada suamiku. Cinta yang terlahir karena mengharap ridha-Nya, cinta yang sesungguhnya, cinta yang suci, cinta yang hakiki, cinta yang sejati, cinta yang telah didoakan oleh sepuluh ribu malaikat penghuni langit dan bumi. Cinta yang akan menuai banyak pahala dan berkah-Nya sepanjang masa. Cintanya sepasang pengantin yang telah diridhai oleh Tuhannya. Maka nikmat tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan?
"

Kalau begitu, kenapa sampai sekarang belum menikah. Kenapa kamu selalu menolak lelaki yang dengan tulus ingin menikahimu?

"Belum datang jodohnya." Kataku pendek

Kenapa kamu yakin salah satu dari mereka bukan jodohmu?

"Jodoh...?
Ah jika ada yang bertanya padaku tentang jodoh, sama halnya dia bertanya padaku tentang azal. Mampukah aku menjawab?, Tidak. Karena jodoh adalah bagian terdalam dari setiap takdir manusia, ia begitu gaib. Sejak ruh ditiupkan pada anak Adam, padanya telah ditetapkan umur, ajal, rijki, dan jodoh. Aku tidak tahu siapakah jodohku kelak, kapan, dimana, dan bagaimana aku bertemu dengan jodohku, apakah aku akan berjodoh di dunia ataukah diakhirat kelak. Aku tidak tahu. Aku hanya bisa berusaha dan berdoa supaya Allah menjodohkanku dengan kekasih-Nya.
"

Tapi kenapa slalu menolak? Tidak ada salahnya bagi wanita untuk menerima lelaki yang bukan impiannya.” Kembali dia berkata.

"Sebenarnya belum ada yang perlu ditolak sebab mereka belum melamar. Ini baru taaruf atau perkenalan. Kalau dari perkenalan saja aku sudah merasa sudah tidak mantap, tentu saja aku menolak melanjutkan ke taraf berikutnya. Lalu dengan menolaknya, apakah lantas sama artinya aku menolak jodoh? Dari mana mereka bisa menyimpulkan bahwa salah satu dari mereka adalah jodohku?
Bagiku jodoh bukankah sesuatu hal yang sepele. Bukan semata diukur dari suka atau tidak suka. Cocok atau tidak cocok. Pas atau tidak pas. Berumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah seperti halnya membalikan kedua telapak tangan. Jika tidak hati-hati dalam menitinya, baik dalam perencanaan maupun ketika mengarunginya, ia akan menjadi bagian dari sebuah penderitaan yang tiada bertepi bagi siapapun yang menjalaninya.
Ketika ada yang mengajukan lamaran dan mengajak aku tuk menikah dan kutolak, maka tidak perlu ia merasa patah hati. Toh ia telah menjalankan suatu ibadah, membuktikan niatan suci dalam hati, dan berusaha menjalani sunnah dengan menikah, dan menjaganya dari cara-cara yang tidak diridhoiNya.
Sekali lagi, Setiap orang berhak tuk menerima atau menolak pinangan, baik laki-laki maupun perempuan. Dan sudah seharusnya kita bisa berbesar hati dan bersikap dewasa dalam menerima segala keputusan. Apalagi keputusan menikah yang merupakan salah satu hal yang sangat besar.
Dan aku sampai kapanpun takan menikah dengan lelaki yang tak pernah peduli dengan agamanya sendiri, dan menjadikan atribut duniawi sebagai kebanggaan. Aku takan pernah memilih seorang laki-laki hanya dengan pertimbangan emosional belaka tanpa memperhatikan bagaimana akhlaq dan kepribadiannya. Menikah bukan untuk gaya-gayaan. Menikah adalah bagian dari perjuangan dan karenanya, konsep menikah harus selaras dengan arah perjuangan dakwah.
Dan aku yakin kalau jodoh adalah rahasia Allah dan aku percaya pada-Nya.Aku yakin dan percaya pada-Nya. Masalah jodoh sudah ada ketetapannya. Aku tidak pacaran, bukan berarti aku tidak mau menikah. Jika kebetulan aku selalu menolak lelaki yang datang, bukan berarti pula aku menolak jodoh. Hal ini terjadi, karena memang belum sampai pada jodohku. Jika saatnya tiba, Allah pasti akan membukakan hatiku untuk menerima lelaki yang memang telah disiapkan Allah untukku. Dengan cara yang mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran ku.
Namun yang pasti semua tetap kembali pada takdir-Nya. Siapapun jodohku kelak, yang penting Allah ridha itu sudah cukup bagiku. Ya sebagai manusia biasa aku hanya bisa berusaha dan berdoa. Berusaha menjadi baik agar kelak berjodoh dengan yang baik. Aku berusaha membuat satu kriteria dalam memilih suami. Secara teoritis, aku ingin suamiku nanti seorang yang mampu menjadi imam bagi keluarga. Sebagai kriteria dasarnya, ia harus shaleh.
Kenapa kita membuat kriteria untuk syarat memilih suami, itu adalah bentuk upaya! Ikhtiar! Itu bukti bahwa kita menpunyai semacam upaya untuk membentuk rumah tangga yang baik. Itu suatu bukti bahwa pada saat kita memilih pasangan, kita memilihnya tidak berdasarkan nafsu dan syahwat. Itulah sebabnya Rasul menyebut tawakal sesudah ikhtiar, jika diletakan sebelumnya, itu bukan tawakal tapi kekonyolan.
"

Yah...aku mengerti kini. Islam memang indah. Mulai kini aku hanya akan pacaran setelah menikah, seperti katamu ’Indahnya pacaran setelah menikah’. Dan aku akan berusaha menjadi orang shalih agar Allah menjodohkan aku dengan kaksih-Nya...” katanya mantap dengan senyum yang mngembang.
Amin. Semoga rahmat danhidayah-Nya selalu tercurah kepada kita semua. Kataku.

Salam Cinta,
"Juwita Nur Firdaus"

Nasihat Diri

Wahai diri. . .
Janganlah kau melangkah d jalan keputusasaan.
Krena d alam ini, terhampar berjuta harapan.
Janganlah kau berlalu mengarah pada kegelapan.
Karena d alam ini, terdapat cahaya iman.


Wahai diri. . .
Allah ada tatkala hati terluka.
Allah ada tatkala raga menderita.
Allah ada tatkala sukma dihina.
Allah ada tatkala bahagia menyapa.

Wahai diri. . .
Ujian kan datang silih berganti.
Seperti layaknya pergantian hari.
Hadapi ia dengan rumus Ilahi.
Niscaya kdamaian kan bersemi d hati.

Wahai diri. . .
Jangan pernah takut tuk melangkah.
Niatkan semua peran tuk ibadah.
Selama ikhtiar dan doa melantun indah.
Allah jualah pengubur segala gundah.
Resah dan gelisah.
Sabar dan ikhlas ciri mukmin yang kaffah.

Wahai diri. . .
Hidup ini hanya sekali.
Sejatinya hidup tuk mengabdi.
Kepada Ilahi Rabbi penguasa alam ini.
Jadilah muslim sejati.
Karena surga-Nya telah menanti.

This my wish

Malang.
Sekilas kata ini terlihat begitu ambigu. Tapi tenang, Malang yang akan saya bahas kali ini adalah Kota Malang, bukan malang yang berhubungan dengan nasib. 
Baiklah, mari kita mulai. Cekidot, !! ;)



Kata orang sih Malang itu adalah ‘Kota Pelajar’. Itu sih kata orang. Lain kata orang, lain pula kataku, karena menurutku tuh Kota Malang adalah Kota Bersejarah. Oke, jangan terlalu diambil pusing. Itu hanya perbedaan pendapat yang teramat biasa.
Knapa Kota Malang merupakan kota brsejarah buatku, ?
Hmm, ,
Bukan karena aku dilahirkan di sana, karena toh aku terlahir di Kandangan, Kalimantan-Selatan. Bukan pula karena aku dibesarkan di sana, ya karena aku dibesarkan juga di tempat di mana aku dilahirkan..
Tidak sahabat!
.
Aku cinta Malang. Aku rindu Malang. Dan Aku terkenang akan Malang adalah karena Malang telah menjadi kota pertama tempat di mana pertanyaan-pertanyaan hidupku selama ini akhirnya terjawab.

Ya, !
Selama ini ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang menurutku sendiri begitu penting dan berarti, untk aku dan hdupku, yg blum pernah mampu terjawab di kota tempatku berasal dan kota tempatku dibesarkan selama ini.
Entah apa sebabnya akupun tiada mengerti.
Yang aku tau dan aku mengerti adalah bahwa sekarang aku bersyukur kepada Allah yang telah memperkenalkanku akan Malang dan orang-orang tangguh di dalamnya dan mengizinkanku berinteraksi, belajar, dan memetik hikmah dengan dan dari mereka.
Subhanallah walhamdulillah wala ila hailallah wallahu akbar.

Aku cinta Malang. Aku sayang Malang. Dan Aku merindukan Malang.
bukan karena aku tak menghargai kotaku selama ini, bukan pula karena aku tak mencintainya. Tapi karena hidup ini adalah belajar. Dan belajar itu memerlukan sebuah proses. Dan proses itu tak berarti diam.
Aku tetap cinta Kandangan, kota tempatku dilahirkan. Aku tetap sayang Kandangan, kota tempatku dibesarkan. Aku tetap akan merindukan Kandangan, kota tempatku belajar banyak hal.

Dalam penantianku akan keputusan ini, kupasrahkan segalanya pada Dia yg memilikiku. Walau dalam hati ku tetap dalam pengharapanku, ku tetap dan akan tetap berdoa ajukan harapku, ajukan inginku pada-Nya.

Semoga aku berjodoh denganmu wahai Malang.
Sudah kumulai perjuanganku di sana.
Sudah kumulai menyimpul tali ukhuwah nan indah di sana.
Sudah mulai kutabur benih-benih dakwah di sana.
Perjuangan ini. Transaksi ini, telah kumulai darimu, Malang, di kota bersejarah bagiku.
Y Allah perkenankanlah. Ridhai tiap langkahku dalam meniti jalan-Mu.
Persatukan aku dengan Malang dan orang-orang-Mu yang terpilih di dalamnya. Aminn allahumma amin. >.<


: Siti Khadijah Nur Maryam :: Kandangan, kamis July 15th 2010 :: 07.40 wib :

sedikit pelajaran dari sebuah "sinetron"

Hari yang cukup melelahkan. Setelah setengah harian berkutat di ruang serba guna sekolah demi mempersiapkan untuk pameran besok. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang lebih awal. Ya! Pameran sekolah. Kegiatan tahunan yang diadakan untuk menampilkan karya-karya seni, baik berupa kaligrafi, hiasan-hiasan dinding, hingga tempat barang serba guna yang kesemuanya itu adalah hasil olahan dari tangan-tangan kreatif siswa/siswi kelas Xll.

Sesampainya di rumah, seraya mengusir penat yang ada saya menghidupkkan pesawat televisi. Ada berita, tapi lagi-lagi masih seputaran markus-markus itu. Entah kapan negara ini bisa damai, jika akar dari masalah itu sendiri tak pernah diberantas tuntas. Apalagi kalau bukan dengan penggantian rezim mengganti sistem yang ada (kapitalis.red) dengan sistem Islam. Tak berapa lama, comercial break muncul, malas liatd iklan-iklan itu, sayapun mulai mencari channel yang lain. Dan pencarian itu terhenti pada sebuah stasiun televisi swasta. Hmm, sinetron sih. Tapi, entah mengapa saya tetap berhenti di sana, ada yang beda.

Tak seperti sinetron-sinetron biasanya yang lebih mendominasikan tentang cinta-cinta monyet (cinta sama monyet kaleee, , :p). sinetron yang berjudul “Tante, I’m sorry” ini mengisahkan tentang seorang adik dari seorang kakak yang sudah meninggal. Di mana sang kakak meninggalkan seorang suami dan 3 orang anak perempuannya (SMP, SMA, dan mahasiswi) yang bahkan bisa dibilang bandel. Dan pesan sang kakak sebelum meninggal adalah agar sang adik mau merawat dan menjaga anak-anaknya. Begitulah, dan pada akhirnya inilah tantangan sang Tante tadi, bagaimana ia bisa merubah 3 orang anak gadis kakaknya itu dari yang bandel menjadi baik dan penurut.

Sebenarnya, sayapun termasuk orang yang tidak setuju dengan kehadiran sinetron-sinetron saat ini. Terlalu banyak mudharat yang pada akhirnya kita dapatkan daripada manfaatnya, begitulah pikir saya. Dan bahkan tak jarang yang justru tak ada manfaatnya sama sekali. Tema yang diambilpun seragam, yakni percintaan (kayak gag ada tema lain ajja). Sehingga jangankan mendidik, tayangan-tayangan itu justru menjerumuskan. Dan benar saja. Mari kita tengok keadaan remaja kita saat ini. Dari cara mereka berpakaian, bergaul, dan berbicarapun bahkan sudah mulai ke-barat-baratan. Dan sinetron-sinetron itu punya andil besar akan kerusakan-kerusakan yang terjadi. Mereka tak lagi dapat mencerminkan jiwa seorang remaja Islam yang ber-IMTAQ dan ber-IPTEK. Lalu, bagaimana nasib bangsa ini, kalau ternyata generasi penerusnya seperti ini. ? wallahu’alam. Oleh karenanya, berhati-hatilah anda saat menghidupkan pesawat televisi, karena yang namanya sinetron perusak moral anak bangsa itu akan selalu menghantui anda di setiap saat anda menghidupkan layar televisi. Carilah acara yang jauh lebih mampu memberikan wawasan bagi anda. Atau kalau tidak, MATIKANLAH!

Kembali ke pembahasan awal. Entah mengapa saat itu saya benar-benar melihat ada yang berbeda dari sinetron ini. Baiklah, sebenarnya tidak ada alasan lain yang bisa saya utarakan selain karena sisi psikologi yang saya lihat dari sinetron tadi. Hmm, entah mengapa saya begitu tertarik untuk mendalami dan mempelajari lebih lanjut cabang ilmu yang satu ini. Cita-cita sewaktu kecil mungkin :p. Tapi benarlah mungkin pendapat sebagian orang yang mengatakan “ Man supposed, Allah disposed” . Tapi, semua itu tetap saja tak akan mampu menghilangkan rasa ketertarikan saya pada ilmu yang satu ini. Dan sinetron yang berjudul “Tante, I’m sorry” inipun demikian, ada aspek psikologi yang ia tonjolkan. Dan alhamdulillah dari sinetron inipun ada beberapa pelajaran penting yang akhirnya berhasil saya dapatkan untuk dapat menjadi orangtua, khususnya seorang ibu yang insya Allah baik, yakni antara lain:
• Konsekuen
Jadilah ibu yang konsekuen. Yaitu ketika sebuah kesepakatan sudah disepakati, maka patuhilah dan laksanakanlah. Apapun yang terjadi selama kesepakatan itu masih berlaku. Jangan longgar terhadap peraturan yang sudah disepakati bersama!
• Kasih Sayang
Anak-anak itu masih belum mampu membedakan antara yang baik dan buruk dengan benar. Jadi, jangan lantas memarahinya saat ia berbuat kesalahan. Tapi, tnyakanlah terlebih dahulu mengapa ia berbuat demikian. Karena boleh jadi ia bertindak demikian karena ia memang belum mengetahui bahawa itu tidak boleh. Baru kemudian nasihatilah ia dengan cara yang ahsan.
Sedangkan untuk remaja adalah saat di mana terjadinya berbgai gejolak dan pertentangan ini dan itu. Jiwanya pun masih teramat labil. Di usia yang demikian inipun ia masih mencari yang namanya kebenaran. Dan cara yang insya Allah tepat itu adalah dengan melakukan pendekatan terhadapnya. Jadikan diri kita (orantua) sebagai temannya. Masalah itu lebih baik didiskusikan untuk mencari pemecahannya. Dan, tetaplah nasihati ia dengan kasih sayang dan kelembutan.
• Jangan langsung men-judge anak salah
Ketika seorang anak berbuat salah/nakal, jangan lantas langsung menyalahkan diri sang anak. Karena mungkin sesuai pula dengan Hk. Newton III yang mengatakan di mana setiap ada aksi maka akan ada reaksi. Dan sikap nakal anak itu mungkin adalah reaksi yang anak berikan atas kemungkinan kesalahan sikap dari orangtua.
Saya dapat ini dari potongan isi sinetron, yakni pada pengakuan Adelia. Seorang siswi SMA yang tiba-tiba jadi gemar berkelahi semenjak ibunya meninggal. Ia bahkan tak tahu mengapa ia berubah dan tak pernah menginginkan perubahan ini terjadi pada dirinya. Tapi, satu yang ia benar-benar tahu dan yakin, kalau papanya itu terlalu sibuk, sedang ia butuh kasih sayang dan perhatian.
• Hati-hati menghadapi anak-anak dan remaja, karena mereka adalah peniru yang baik. Dan, 1 contoh itu jauh lebih baik daripada 1000 nasihat.
• Yang paling penting dan utama, yang mungkin juga kuncinya adalah niat yang benar-benar tulus untuk merubah dan menjadikan anak-anak menjadi lebih baik dan kemuadian sabar serta diiringi do’a selalu pada Allah agar dapat dimudahkan segala sesuatunya.

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu dan bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR al-Bukhari).

Anak-anak harus dididik, tapi mereka juga perlu diberi kesempatan untuk mendidik diri mereka sendiri. – Abde Dimnet –

Oya, ! Saya juga mungkin andapun demikian pernah berfikir dan bertanya-tanya. Mengapa terkadang kita melihat seorang anak yang seolah-olah mempunyai dua kepribadian sekaligus? Maksud saya begini. Anak tersebut memperlakukan orang-orang di sekitarnya secara berbeda, ketika ia berada di luar rumah, ia dikenal sebagai seorang yang santun, pandai bergaul, juga periang, tapi, ketika ia di dalam rumah, ia justru dikenal sebaliknya, mukanya begitu masam, pendiam, bahkan terkadang cenderung brutal. Atau dengan keadaan yang sebaliknya.
Pertanyaan macam ini pernah mengendap beberapa lamanya di dalam benak alam pikir saya, hingga akhirnya alhamdulillah pada suatu hari di sebuah majalah saya mendapatkan jawabannya.
Mengutip dari pernyataan seorang psikolog yang bernama Henni yang menyatakan bahwa kemungkinan yang mungkin untuk masalah di atas adalah karena sang anak kehilangan figur seorang bapak/ibu/kakak/adik di rumahnya dan ternyata ia justru menemukan figur itu di lingkungan di luar rumahnya.

“Bila figur itu tidak didapatkan, maka mereka berusaha menekan keinginannya sedemikian rupa di alam bawah sadarnya. Di saat mereka sedang menyimpan/menekan keinginannya tersebut, tiba-tiba di luar kesadarannya, lingkungan keluarga melakukan tindakan-tindakan yang membuat mereka tidak nyaman. Sehingga tekanan yang tersimpan menjadi menumpuk, dan lama-kelamaan akan keluar luapan emosi yang disebut tantrum. Dalam kondisi ini, anak cenderung berperilaku liar dan terus menerus melakukan hal yang sama bila merasakan dirinya tidak nyaman.” Ujar Henni

Terlepas itu semua, saya yakin setiap anak itu unik, setiap anak itu diciptakan berbeda. Jadi, jangan pernah menggeneralisir mereka. 

Ya! Itulah sedikit ilmu yang alhamdulillah bisa saya dapatkan dan bagi bersama. Mohon maaf kalau masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam hal penulisan atau penyampaian. Saran dan kritiknya ditunggu. Kalau ada yang mau menambahkan tips-tips lain, dipersilahkan saja. 


With love,
Siti Khadijah Nur Maryam

21 April 2010 :: 05:27 WITA ::

Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan kekasih kita, Rasulullah, keluarga beserta para sahabat beliau, shalallahu 'alaihi wasalam. Al-Qur'an adalah kalam (firman) Allah. Keutamaannya atas segala perkataan seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya. Membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan...Al-Khaththabi mengatakan: "Disebutkan dalam atsar bahwa jumlah ayat al-Qur'an adalah sesuai dengan jumlah tingkatan dalam surga. Dikatakan kepada pembaca (al-Qur'an), 'Naiklah dalam tingkatan sesuai dengan ayat al-Qur'an yang sebelumnya kamu baca (di dunia).' Karena itu siapa yang membaca dengan sempurna seluruhnya al-Qur'an, maka ia menempati tingkatan surga yang paling atas di akhirat. Sedang siapa yang membaca sesuatu juz darinya, maka kenaikannya dalam tingkatan surga sesuai dengan bacaannya itu. Dengan demikian, akhir pahalanya adalah pada akhir bacaannya.



Saat cinta tiada terbalas,
Jangan salahkan hati mengapa ia terpaut.

Saat kata-kata itu terpatri,
Terucap tulus dari hati.
Berharap ia dapat tersambut lembut penuh hati-hati.

Saat pesan demi pesan itu mulai tersampaikan,
Terkirim tertuju padanya yang dirindu,
Berharap ‘kan ada 1 balasan yang tersahut.

Saat pertanyaan-pertanyaan itu mulai hadir.
1 per satu mulai kucoba tuk lontarkan.
Berharap akan jawaban pemuas pikiran.
Berharap akan jawaban tuk lepaskan dari bingungku,
keterbatasanku, kelabilan hatiku.
Berharap akan dialah perantara p'tlongan Allah yang Allah telah pilihkan untukku.

Saat butir-butir airmata itu mulai bergulir,
menetes rindu tanpa permisi dan komando.
Aku hanya mampu diam membisu.

Beribu tanya hadir dalam 1 ruang dan waktu.
Aku bingung.
Aku terdesak akan pikirku sendiri.

Saat ternyata mungkin aku sadar

Saat cinta tiada tersambut,
Jangan salahkan hati mengapa ia terpaut.




Love,
Maryam

Kandangan, 29 maret '10 :: 15:39 wita


Subhanallah, segala puji bagiMu ya Allah.
Subhanallah, ketika rasa cinta itu mulai hadir gantikan benci
Subhanallah, ketika rasa cinta itu hadir tuk pendam segala amarah
Subhanallah, ketika rasa cinta itu hadir tuk perkuat sebuah ukhuwah.

Namun, tak selamanya cinta itu akan terus tersambut dengan lembut. Aksi yang baik tak selamanya membuahkan reaksi yang baik pula. Ada beragam perspektif yang dapat digunakan untuk melihat banyak hal.

Tapi, tersambut ataupun tidak, ada satu hal yang pasti, bahwa sesama umat Islam itu adalah saudara. Dan ridaklah lengkap iman seseorang saat ia belum mampu mencintai saudara/i nya seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Akan tetapi, Allahpun tetap melarang akan kecintaan kita kepada makhluk itu lebih besar daripada kecintaan kita terhadap-Nya. Karena, apabila hal ini terjadi, maka sungguhlah, kita termasuk dalam golongan orang yang merugi.
Dan apabila ternyata ukhuwah atau jalinan persahabatan itu sudah mampu menggeser kecintaan kita terhadap-Nya, maka tinggalkanlah. Tapi, tetaplah gunakan dengan cara yang ahsan. Karena tentu kita tak ingin menyakiti hati saudara/i kita, bukan?

Dan apabila ada sesuatu yang menurutmu salah dalam diri ini, maka tegurlah!
Apabila ada sesuatu yang kau lihat keliru dalam diri ini, maka peringatkanlah!
Jangan pernah membiarkan sang burung kecil untuk terbang sendirian tanpa pengajaran dan pengawasan terlebih dahulu, karena tentu itu justru akan membuatnya sakit dan sayapnya terluka

buah kesabaran itu ranum ternyata, ,:)


Assalamu'alaikum wr. wb

Jgan p'nah b'mimpi untk dpat menikmati manisx anggur itu sblum kau tanam bibitnya.
ia bahkan msh perlu ksbaranmu untuk dapat membantunya terus tumbuh dengan baik.
Dan slama masa2 pnantian itu bergulir, rasakan dan nikmatilah.
Yang nantix ia akan membrikanmu kpuasan, rasa banga, dan kbhagiaan trsendiri yang tak terkira bagimu.
Manakala bibit2 yang dulu kau tanam dan kau rawat dengan penuh kesabaran, rasa kash sayang, dan rasa penantian itu kini telah berubah menjadi buah-buah anggur yg begitu ranum dan manisnya.
Dan saat itu, rasakanlah.
Nikmat itu. Ranum dan manis anggur itu kini telah kau miliki.
Dan bersyukurlah pada Rabbmu atas sgala karunia-Nya atas dirimu.
Dan resapi serta renungkanlah, bahwa Tuhanmu tak kan pernah menyia-nyiakan usaha hamba-hamba-Nya yang mau berusaha. Siapapun ia dan bagaimanapun ia


:: Siti Khadijah Nur Maryam::
kandangan, 25 Februari 2010 :: 14:58 wita ::

untitled setengah jadi, :P


Mentari belum lagi tampakkan sinarnya. Ia bahkan mungkin belum juga menggeser sang rembulan yang kini msih bertengger sempurna d tengah gelapnya langit malam menjelang pagi itu.

Sementara itu, Syaza, seorang gadis kecil yg kini mulai beranjak dewasa itu masih saja termenung d sudut kamarnya.
Jam dinding hanya mampu berdetak dan berdetak, menunjukkan waktu itu masih pukul 03.45 wita.
Samar terdengar, bibir kecilnya berujar lirih,"Alhamdulillah" rasa syukur terucap atas nikmat hidup dan kehidupan yang masih diberikan oleh-Nya, sang Maha Pemberi Nikmat pada dirinya.
Diam. Terpaku. Ia bahkan masih terasa sulit untuk membuka mata.
Suasana hening masih menyergapnya. Tak ada suara yang terdengar kecuali suara merdu dari binatang-binatang malam yang tersisa, subuh itu.

Ya, ! Dia masih berusaha mengumpulkan segenap kekuatannya untuk bangun, ahh, ! Hari ini ada ujian tulis yang harus ia hadapi.
Pikirannya kini melayang, menerawang jauh. Sampai pada akhirnya sebuah handphone miliknya yang terletak tak jauh dari tempat d mana ia berbaring sekarang bergetar, tanda sms masuk.
"Ada seseorang yang mengirim pesan padaku rupanya," gumam Syaza.

Dicobanya tuk raih handphone itu dan menerka apa sebenarnya isi pesan tersebut.

"1 pesan dterima dari Ka Khansa"

Begitu text yang tertera di layar handphone itu, saat itu.
Terang saja, menerima sms di subuh buta seperti ini jelas membuat dahi Syaza mengeryit penuh keheranan. Tapi, sejurus kemudian senyumnya tersimpul bahagia.

"wake up, ! Wake up, ! yuk, ! Curhat ma Allah, !!"
Untuk kedua kalinya rasa syukur itu terujar lirih. Lirih terdengar namun dalam dirasa.
Betapa bersyukurnya Syaza ia dikaruniai Allah seorang saudari yang mampu mengingatinya untuk dapat terus mengingat-Nya.
Subhanallah.
"Semoga ukhuwah ini akan terus terjalin dlam kcintaan kpada Allah semata demi dapatkan segala ridha dan rahmat-Nya."Doa Syaza dalam hati.

Dan kekuatan itu datang. Iapun beranjak menuju bagian belakang rumahnya untuk mengambil air wudhu.
:::::::::::::::::::::::::


~Waw, ! Senangnya, dapet siraman air subuh-subuh (eh, ! Tapi, ini mah jauh lebih dasyat dari siraman air yah, ??) hhihi^^

~jazakillah bwt kaka, buat smua saudari-saudariku yang udah nularin semangat-semangatnya kepada diri ini, semoga dengan segera diri ini mampu menyusul dan bergabung bersama kalian. Soon. Insya Allah, !! Amiin.
Semoga Allah merahmati kita smua~
Salam hangat dariku, saudarimu,
_Siti Khadijah Nur Maryam_


:: Kandangan, 21 februari 2010 :: 15.50 wita ::

sebuah pengharapan dari diri yang dhaif

D tengah remang sang rembulan
Sang bintang menyapa di kejauhan
Mlam kini mengganti siang
Hari kini berlalu sudah
Jalan ini memang panjang
Adakah mampu sang asa kini mengukir rasa, ?
Gelap malam menyergapku dalam sunyi
Dan kini
Hanya ada aku dan Rabbku
Jalan panjang ini akan segera kutapaki
Dan memang akan harus segera untuk ku menapakinya
Selongsong harapan menantiku di kejauhan
Setitik chaya terpantul jelas di ujung sana,
Menjadi penyemangat jiwa, penguat raga
Ukhuwah terjalin dalam kuatnya akidah pembgun persaudaraan, pmersatu ummat,
Yang Dibangun atas dasar cinta lillahita'ala
Duhai Allah
Rabbul izzati
Duhai Allah
Yang maha membolak balikkan hati
Tetapilah diri ini untuk terus di jalan-Mu
Hingga nanti, saat aku kan kembali.
Amiiiin >.<

~Siti Khadijah Nur Maryam~
Kandangan, 19 februari 2010
:: 19:06 wita ::

Keknya musti ganti "kaca mata" deh. .

Awalx Q pikir dengan ak b'pandangan seperti mereka, ak akan menjadi seorg yg bisa mengurangi rasa cuek yg kumiliki.
Awalx Q pikir kalau ak bs mengganti kacamata putihku ini dgan kacamata puth lain yg tak seputih ini, ak dapat melihat sisi lain dari seseorang.
Awalx ak pkir memang harus aku lakukan itu, ?

Tp kmudian ak t'diam dan b'fikir. Kenapa ak harus mrubh sikapku, ? Knapa ak hrus mgubah kaca mataku, ?

Sjurus kmudian, alasan2 mulai hilir mudik d ats kpalaku, ,ku coba tuk pilih salah satu, ato mgkin 2, 3, atau berapalah yg mungkin menrutku tepat.
Kuambil dulu satu, kubaca dan kufahami.

Kmbli t'diam. "Bnarkah ak egois, ? Jawab bnar jk itu bnar, !" Triakku pada hatiku sendiri. Kmudian t'dgar lirih dari dalam , "benar"
Kuraskan tubuhku lemas. Ingin ak membantahnya, tp apakah p'nah nurani itu b'dusta, ? Apakah mampu sang nurani tuk b'kta tdak d atas kbnaran, ? Kurasa tidak. Dan benar-benar tidak kini.

Dlam diamnya ksendirian, pikiranku mlayang jauh k belakang. Kejadian2 masa lalu t'putar kembali kini. Hingga akhrnya, tak mampu kutahan ketika mulut ini b'ucp lirih.
"Yah, ! Aku memang egois."

Kusmpan satu dalam saku, yg kmudian menuntunku menemukan alsan berikutnya, alasan kdua. Entah bagaimana bentuk pasti alasan itu, hingga ak hrus b'susah payah dahulu untk membukanya.

Setlah skian lama akhirx.
Dan lagi2 ak t'tegun membcanya.
Terawalkan dgan huruf "C" dan terakhri dgan huruf "K"
Hey, !! Bgitukah diriku, ?
Ingin ak b'tanya kembali pada nuraniku, tp akhirnya ak urung. Karena kutau ia tak kan b'dusta hanya tuk buatku senang sesaat.
Bayanganku mlayang dan t'henti d dpan keluargaku, tman tmanku, dan orang2 yg dlu d sekelilingku.
Waw, ! Btapa hinanya diriku, betapa dhaifx diriku.
Tak terasa kini, air mataku mulai meleleh, mengalir dari kedua kelopak bening mataku, membasahi kdua pipiku.

Mash b'diri, kmudian ak b'sandar. Kuhadapkan wajahku ke arah langit2 ruangan. Kosong memang. Tp, entah mengapa justru keksongan itu yg kmudian dapat membantuku menemukan akar masalahku.
"Mengapakah aku begini, ?" tanyaku lirih.
Ada apakah gerangan dgan diriku, hngga ak tega b'buat dmikian t'hadap mereka, ?
Entahlah,
Langit2 ruangan memang ksong. Kekosongan yg justru t'kdang dpt membriku jwbn atas smuax.
Kosongnya merka, tak sepenuhx kosg menurutku.
2 alasan kini d tgan sudah. Entahlah, !
Apa tanganku ni mash sanggup tuk mengamblx lagi atau tdak, ?

Lama.
Hingga akhrnya kuputuskan tuk mengambilnya satu lg.
Kembali dengan susah payah, ak coba untuk membukanya.
Susah.
Kmudian untk yg kesekian kalix ak kembali t'sentak, namun, untuk kali ini, ak hanya t'diam beribu bahasa, seakan meng-iyakan dalam hati.

Huft, , nafasku t'hmbus pasrah dari mulutku.
"Aku memang malas sih, !" Omelku dalam hati.

Tp, sbgitu malasnya kah diriku hingga masuk dalam 3 bsar ni, ?
Entahlah. Tapi nuraniku cukup tuk berikan alasan bagiku.

Cukuppp, !
Cukup sudah smuax, !!
Aku bahkan kini tak sanggup lg untuk b'diri.
B'diri untuk melangkah p'gi.
Hey, !! Tp k mana, ?
Lagi2 cuma t'degar erangan kecil dari mulut kecilku.
Hati ini kini t'lalu lemah untuk kau ajak b'jalan.
Pikran ini telah t'lalu lelah untk kau mintai tuk pimpin p'jalananmu.

Sudah, !
Kni hanya ada aku dan diriku, tak ada siapa siapa.
Gelap, ,mataku bhkan tak mampu lg untk kubuka.
Gelap, ! Gelap smuax, !

Beberapa detik kemudian, kurasakan diriku lemas, dan setelah itu, ,
Entah apa yg t'jadi padaku setelah itu.

Hitam, smuanya menjadi hitam kala itu.




Kandangan, 07 September 09 ::: 06:40

*dgan sdkt p'bhan*

Kandangan, 17 November 2009 ::: 05:10 WITA :::
.:. Maryam .:.