Maff :'(

Entah, !
Akupun tiada p'nah tau, mengapa jemari ini dengan lembut, p'lahan namun pasti, mulai menari dgan gemulainya d atas tombol-tombol yang ada.
Entahlah, ! Entah apa yg hendak ia tliskan d atas sbuah layar putih d hadapnya.
D tengah ketertegunanku, muncul barisan rapi huruf demi huruf. Perlahan aku mulai membaca kata demi kata, kalmat demi kalmat, hingga paragraf demi paragraf. aku mulai membacanya.
Dan tak hanya untk ak baca, tapi juga untuk aku pahami.

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Bwat dan teruntuk :
smua teman2ku, SMUANYA
Dari :
temanmu, sahabatmu, saudarimu , , Maryam


Teman, aku tau aku bkanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata,
Akupun bkanlah penyair yang pandai menguntai kata,
Aku adalah aku
Hanya seorang manusia biasa, tak lebih,
Wlau dalam diripun aku p'nah bermimpi untuk dapat menjadi yg luarr biasa

Teman,
Sebgai seorang yg biasa, akupun tiada lepas dari salah, juga khilafku
Tapi, jujur ku katakan, ,bukan mauku tuk b'tindak demikian

Begtupun dlam perjalanan pertemanan kita
Kutau banyak hari yang telah kita lalui bersama, banyak jam, menit, juga detik yang telah kita lalui dalam bingkai kebersamaan
Dan ku tau pasti, di sana pastilah bertabur khilaf bagi diriku atas kalian ,

Teman, ,
Lewat untaian kata ini yang kucoba tuk aku merangkainya ,
Kini, aku persembahkan beribu maafku pada kalian
Teman, ,hanya 1 harapku,
Maafkanlah daku atas smua p'buatanku pda kalian slama ni. .
Maafkanlah. . T.T
semoga kelak kita dipertemukan lagi olehNya di sbuah negeri nan abadi di sana.
di SurgaNya
amiiinnnn

My Dreamed MARYAM

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu
Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia
dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Al Anbiyaa: 91)

Maryam.. siapa
sih yang nggak kenal dia? Ia adalah sosok
wanita suci nan agung. Darinya lahir seorang Nabi yang mulia,
Isa ‘alaihis sallam. Allah Ta`ala telah menjadikannya suri tauladan yang baik pada kisah-kisah yang termaktub di dalam Al Qur`an. Bahkan kisah beliau telah dicatat dalam sejarah, pada salah satu surat Al
Qur`an, yaitu surat Maryam. Hal ini merupakan bukti keagungan beliau,
Maryam…

Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia
menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam: 16-17)

Allah telah melebihkan
Maryam di atas seluruh wanita di masanya. Dan Maryam adalah
satu-satunya wanita yang diabadikan di dalam Al Qur`an, yang
dengannya Jibril menyampaikan kabar gembira dengan kelahiran seorang
putra, tanpa hadirnya seorang suami di sisinya:

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan
kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)".
(Ali Imron: 42)

Tatkala Allah Ta`ala
mengutus utusannya yang mulia, Jibril ‘alaihis sallam untuk
memberikan kabar gembira itu, keunggulan pribadi Maryam telah dicatat
dalam Al Qur`an hingga hari Kiamat kelak. Sebagaimana ucapannya telah
diabadikan di dalam Kitabullah:

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal
aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah
berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia. (Ali Imran: 47)

Tahukah
kalian, saudara-saudariku seiman.. Betapa banyak wanita di zaman ini
yang ingin mendapatkan keutamaan sebagaimana Maryam binti Imran.
Mungkin karena mereka tahu, bahwa Maryam adalah wanita yang
diagungkan oleh umat Islam, ibu seorang Nabi dan dicatat sebagai
salah satu wanita penghulu surga,..

Mereka mungkin mengetahui tentang kisah Maryam di mihrabnya, di mana Maryam
adalah wanita shalihah dan senantiasa beribadah kepada Allah Ta`ala
di antara asuhan seorang Nabi yang mulia, Zakariya ‘alaihis sallam..

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab,
ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari
mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan
itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada
siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali Imran: 37)

Ini adalah rizqi yang diberikan oleh Allah Ta`ala kepada Maryam
disebabkan ketaatannya kepada syari`at Allah. Yang berupa buah-buahan
yang hanya ada di musim panas di saat musim dingin melanda.

Saudara-saudariku
seiman, jika kita ingin mencontoh Maryam, maka contohlah secara
keseluruhan. Adapun yang menjadi kelebihannya, melahirkan tanpa
seorang ayah (dengan izin Allah), tidaklah merupakan keutamaan bagi
wanita di zaman ini..

Dengarkanlah
tatkala Allah Ta`ala mengajakmu berbicara melalui lisan Nabi Muhammad
sholallahu `alaihi wa sallam tentang Maryam binti Imran:

Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama
orang-orang yang ruku’. (Ali Imran: 43)

Ini merupakan perintah yang Allah beritakan kepada Maryam di dalam Al
Qur`an, berupa perintah sholat dan mentaati semua perintah Allah
Ta`ala, agar dapat dijadikan rujukan oleh seluruh kaum Muslimin di
seantero dunia, khususnya wanita muslimah..

Dan ketahuilah, bahwa setiap anak yang dilahirkan dari rahim seorang
wanita, maka Allahlah yang lebih tahu kebaikan yang ada padanya. Baik
dia itu laki-laki atau pun perempuan, dan mendo`akan putra-putri ini
merupakan warisan Ibunda Maryam, bukan dengan menyakitinya, apalagi
memutuskan harapan hidupnya di dunia, sebagaimana firman Allah Ta`ala:

Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan
Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki
tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia
Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak
keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang
terkutuk." (Ali Imran: 36)

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga yang
sedikit ini dapat menjadi amalan yang memperberat timbangan kebaikan
di akhirat kelak, di mana harta dan anak serta sanak-keluarga tidak
dapat menolong kami dari adzab yang pedih.

Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka
Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan
dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah
termasuk orang-orang yang taat. (At Tahrim: 12)

< Al-Ghurabaa'>

Engkau Lebih Cantik Dengan Berjilbab. :)

“Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin:
‘hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’.
Yang demikian itu agar mereka lebih mudah unuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adlah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS al-Ahzab [33]: 59)

Assalamu’alaikum teman-temanku, sahabat-sahabatku, juga saudari-saudariku yang dirahmati Allah. Alhamdulillah kita ucapkan karena sampai detik ini kita masih diperkenankanNya untuk dapat beraktivitas dan menghirup udaraNya.

Mari kita sambut rasa syukur kita kepadaNya dengan saling bertukar pikiran, berbagi ilmuNya. Yukkkk, !!!!!

Hmmm, , , kali ini kita akan membahas tentang “kecantikan” (loh, ?!!?!!?!) Tenang, tenang, !! mending terus ikuti k mana note ini berjalan ajja yukk, !!! =) *emang bisa, ?*

Membicarakan tentang kecantikan, kayaknya gag ada matinya deh. Makin dibahas makin asyik, makin diomongin makin seneng, dirasa-rasa makin terasa, dikenang-kenang makin terkenang. Wah, ! Pokoknya udah gag ada matinya deh, !! setuju gag, ?? (setuju ajja gih, !:p)

Eh, ! tapi, bentar deh, , emangnya cantik itu apa sih, ? Trus kayak gmana pula yang namanya cantik itu, ? Apa kayak aku ni, ? ato kayak gmana, ? *hhohoho, , piss kauand, gausa sewot gitu juga lah :P*

Sebenarnya definisi cantik itu relative, beragam bentuk dan rupanya. bahkan, definisi cantik itu selalu berubah seiring berubahnya waktu dan zaman. Definisi cantik juga akan berbeda menurut tempatnya loh. Gag percaya, ?? Oke, pertama mari kita tilik definisi cantik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2002), cantik itu diartikan sebagai indah, elok, rupawan, atau bentuk, rupa, dan lainnya tampak serasi. Gag dijelasin tuh di sini yang dimaksud kata serasi itu yang kayak gimana, apa yang punya hidung mancung badan pendek, ato bibir tebal hidung pesek, ato yang seperti apakah yang bisa dikategorikan “serasi” itu, ?

Lain menurut KBBI, lain pula menurut jaman colonial dulu, di kalangan etnik Maori, cantik adalah besar dan gemuk. *Waduh, !!* Hmm, , pada tau telenovela Mi Gorda Bella gag, ? yakin deh, kalo kita yang idup di jaman sekarang bakalan bilang tu artis sama aja kayak “Gajah Bengkak” ,”Karung Beras” , “Tronton” , ato bahkan “Mesin Giling” ckckckck. Padahal menurut suku Maori, justru yang kayak begitulah yang bisa disebut cantik itu.

Itu menurut suku Maori, sekarang lain lagi menurut masyarakat Jawa. Mereka berpendapat dan mendefinisikan cantik itu adalah perempuan yang mempunyai bagian belakang-bawah tubuhnya besar dan bulat. Bagi masyarakat Jawa, perempuan yang seperti itu akan mudah melahirkan dan banyak anak.

Selain menurut tempat, ternyata definisi cantik itu juga berubah ubah seiring perubahan waktu dan zaman. Menurut Dana Iswara, di Eropa pada abad pertengahan kecantikan perempuan berkait erat dengan fertilitasnya. Pada abad ke-15 sampai 17, perempuan cantik dan seksi adalah mereka yang punya perut dan panggul yang besar. Pada awal abad ke-19 kecantikan didefinisikan dengan wajah dan bahu yang besar serta tubuh montok.

Waw, ! Cukup mengenai definisi cantik yang beragam itu, mari kita bicara dalam ruang lingkup Indonesia sahaja. Kalau dipikir-pikir, dirasa-rasa, kok kayaknya gag adil ajja ea, ? Emangnya dunia itu Cuma milik orang yang masuk criteria “cantik” yang katanya punya tubuh ramping, rambut panjang lurus, dan kulit putih saja, ?

Sahabat sekalian, ada loh orang yang nyampe rela ngluarin uang yang gag tanggung-tanggung Cuma karena ingin berpenampilan seperti apa yang masyarakat bilang cantik *ckckckck*. Ingin biar hidung mancung, mereka pake operasi bedah plastic, mau rambut lurus, mereka pake rebounding, mau langsing, jadi deh mereka nglakuin diet ketat, ada juga yang gag mau ribet pakek sedot lemak ajja.

Pernah gag kalian mikir, ? Kok jadinya kejam gitu yah, ? kalo yang udah ditakdirin Allah “cantik” sih, alhamdulillah (apalagi kalo cantiknya gag cantik d luar ajja, tapi juga inner beauty). Tapi, bagaimana dengan saudari-saudari kita yang ternyata ditakdirkan Allah dengan kondisi yang kata masyarakat tergolong “jelek” ?

Yah, !! begitulah kejamnya masyarakat kapitalis, mereka memandang segala sesuatunya secara fisik saja. Jadi, di sinilah peran kita, kita harus jeli dan pinter dalam memilih serta memilah isu serta berita yang kita tangkap di masyarakat, baik itu secara langsung ataupun melalui peran media, cetak ataupun elektronik. Jangan sampai kita menelannya mentah-mentah, karena tak semuanya benar.

Sobat, disadari ato engga, ternyata para desainer-desainer itu kebanyakan cowok loh (walaupun pada kenyataannya mereka meniru-niru gaya perempuan), ! Dan, kebanyakan dari mereka mengusung paham kebebasan, lebih kepada sekuler. Sehingga mengartikan busana yang indah adalah yang dapat memperlihatkan klekuk-lekuk tubuh seorang wanita. Padahal, kalo make busana yang buka-bukaan kayak gitu, bukankah itu bentuk “pelecehan” terhadap perempuan, ? Bayangin ajja deh, masa sih perempuan (dengan seenaknya) dijadiin bahan yang dapat dilihat dengan leluasa oleh kebanyakan orang (khususny kaum lelaki), ?

Heran juga, kok ada ya yang mau dijadiin kayak “barang” yang dengan bebasnya bagian tubuhnya dilihat n dimelototin oleh kaum laki-laki, ? Parahnya bahkan ada yang bangga melakukan ini *naudzubillah*. Sekali lagi sobat, bukankah ini justru sebuah tindakan pelecehan terhadap kaum wanita, ? (dilecehin gitu kok malah seneng sih, ? Heran juga jadinya)

Sobat, ! kembali ke 3 pertanyaan yang wajib kita jawab sebagai makhlukNya, yaitu dari mana kita berasal, ?
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripatu (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk lain). Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang palig baik” (QS. Al Mukminun 12-14).

Untuk apa kita hidup, ? *ada yang tw untuk apa, ?*
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz Dzariyat:56).
Teman, ! pada intinya kita hidup ini hanyalah untuk Allah. Lalu, apalah artinya pujian dari manusia itu, ? Apalah arti cantik kata manusia itu apabila ternyata di hadapan Allah kita jelek, ?
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.” (QS al-Hujurat [49]: 13)

Sehingga yang seharusnya menjadi pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana cara agar di hadapan Allah kita dapat terlihat cantik, ? Ada yang tau gmana gag, ?? Yup, ! bener beud, ! Banyak sih caranya, tapi salah satunya dengan berbusana sesuai kehendakNya, yaitu yang sesuai syar’i. seperti apakah itu, ? Jilbab lah jawabannya, !

Ada yang tau definisi jilbab itu apa, ? Oke, ! Diperjelas deh, , Jilbab bermakna milhafah yaitu baju kurung yang longgar dan tidak tipis, kain (kisa’) apa saja yang dapat menutupi, atau pakaian (tsawb) yang dapat menutupi seluruh bagian tubuh. Dalam kamus al-Muhith dinyatakan bahwa jilbab itu laksana sirdab (terowongan) atau sinmar (lorong) yakni baju atau pakaian yang longgar bagi wanita selain baju kurung atau kain apa saja yang dapat menutupi pakaian kesehariannya seperti halnya baju kurung.

Seperti yang sudah, di atas, bahwa ternyata kedudukan kaum wanita itu sedang “dilecehkan” (walau ternyata gag banyak yang menyadari akan hal ini). Tapi, yang pasti sekarang udah pada tau kan, ? n gag mau kan kita dilecehkan terus, ? Hargailah kaum wanita itu, !!

Sekarang yang akan jadi pertanyaan kita, siapa yang dapat menghargai wanita dan bagaimana caranya, ? Pertama yang dapat menghargai wanita itu yaa wanita itu sendiri dan kaum laki-laki. Kalau sang wanitanya gag menghargai dirinya sendiri, gmana kaum laki-laki mau menghargai dia, ? Pokoknya, tunjukkan pada semua kalo wanita itu bukan “barang murahan” yang dengan seenaknya bisa mereka pandang ato nikmati. Yang pasti n musti kita buang jauh jauh adalah anggapan kalo cantik itu musti memperlihatkan lekuk tubuh, cantik itu identik dengan “buku-bukaan”. Wah, ! pokoknua buang deh jauh-jauh, ! Tu anggapan dah gag bener *semacam aliran sesat ea, ? hhihihi*
Tapi, sebagai seorang wanita, pastilah pengen tampil cantik kan, ? Boleh-boleh ajja, tapi harus nyar’i loh, !! Tau kan gmana, ? Dengan jilbab galz, !! Jilbab itu muti fungsi loh, ! Gag percaya, ? well, !! dah baca kan surah al-Ahzab di atas, ? ada kalimat “agar kamu lebih mudah dikenal”, nah, maksudnya dengan jilbab, kamu bakal nguatin kedudukan kamu, bahwa kamu seorang muslimah *bukan muslim*, mana ada coba muslim yang pake jilbab, ? trus, dengan jilbab, kedudukanmu sebagai seorang wanita akan lebih dihargai, Tanya ajja ke para laki-laki tntang pandangan mereka tehadap wanita berjilbab, pasti mereka jadi santun deh, dalam artian *insya Allah* gag brani buat macem-macem. Selain itu, pernah denger puisi Emha Ainun Najib gag yang judulnya “Lautan Jilbab” Jilbab adalah keberanian di tengah-tengah hari yang sangat menakutkan, percikan cahaya di tengah-tengah kegelapan, kejujuran di tena kelicikan, kelembutan di tengah kekasaran dan kebrutalan, kebersahajaan di tengah kemunafikan, jilbab adalah pelindung di tengah sergapan-sergapan. Pokoknya dan pada intinya fungsi jilbab itu buanyak kok, tapi yang intinya adalah karena Allah mensyariatkan agar mengenakannya.TITIK. Gag bakal rugi deh pokoknya jadi seorang jilbaber itu. Udah cantik, punya akhlak yang mulia, kepribadian islami pula. Wah, ! wah, ! wah, ! Benar-benar bidadari dunia akhirat tuhh, !! *pada pengen gag, ?*

Nah, itu tadi kan dari pihak wanita. Sekarang dari para laki-laki. hargailah wanita itu. Jangan mudah ikut-ikutan, jangan pandang wanita dari fisiknya saja. Haio, ! Ngaku, pada setuju kan kalo wanita Cuma cantik luarnya tapi tanpa akhlak mulia dan pribadi islami bakalan sia-sia, ? Hmm, , yakin dah pada setuju semua kan, ?? Pokoknua, jangan jadikan fisik sebagai tolak ukur utama.

Hmmm, , sobat, ! berpaling sejenak dari semua itu, berfikir, apa penyebab utama semua ini, ? Tau, ??? Yup, ! lagi lagi karena system kita yang cacat, system kita yang sudah rusak. Kalo udah system yang rusak, jadilah individu dan masyarakatnya juga ikut rusak. Dan untuk memperbaiki itu semua kita perlu Negara, Cuma Negara yang benar-benar bisa mengubah keadaan ni menjadi lebih baik lagi. Tapi, dengan mempertahankan system kapitalisme ini, mungkinkah akan merubah keadaan, ? Mungkinkah tanpa tegaknya Khilafah Islamiyah, keadaan ini akan berubah, ? Oupz, !! jangan bermimpi deh, !!!

*hufft, , capek juga ya ternyata nulis itu, *eh, ! Ngetik maksudnyah :P*. . . gag papa deh, mudahan ngasi manfaat buat semua ajja. =D
*tengz buat kakaku ka Asni, atas pinjaman bukunya “Jilbab itu Cantik”*
*tengz buat someone (mav lupa namanya) yang dah mau memindah tangankan bukunya "Peraturan Hidup Dalam Islam"*
*tengz buat smua smua yang dah ngasi motivasi, support, dukungan buat aku untuk nulis lagi, *oupz, ! ngetik*
*saran, kritik, masukannya ditunggu ya smua, !!!! *


Thursday, August 27, 2009 ::::: 11:57:23

Getaran Jiwa

Gtaran hebat mengguncang jiwaku
B'satu membeku
Mengubur masa lalu
Retak
Tergetak dengan dasyat

Tabir kini t'hampar sudah
P'lahan q tw namun pasti q ykin
Menuju sbuah jalan

Yang Tentu t'jal tuk ditapaki
Tentu panas tuk digenggam
Tentu sakit tuk d rasakan
Tentu lelah tuk djalani

Namun q tw pasti
Satu syurga kan menanti
Bagi mereka yg keukeuh akan jual beli ini

P'lahan q tw namun pasti q yakin
D tgah gtaran ini
D tgah retakx puing2 kbekuan ini
Q kan coba tuk lakukan ini

Jual beli ini
Antara ak dan Rabb ku

Sebuah Penantian

Ketika penantian dalam asa
Menghasilkan goresan pena penuh makna
Berkata dalam jeda penuh ritma

Kata-kata itu
Kalimat-kalimat itu

Akankah melunturkan suatu tekad, ?
Sbuah azzam, iffah, juga izzahmu
Sebagai makhluk Allah yang dihormati karena rasa malumu, ?
Dengan mudahnya dalam balutan emosi goncangan jiwa, ?


Q tau kau sedih
Q tau kau bingung
Q tau kau gelisah
Q tau kaupun gundah dalam pikirmu

Namun, cukuplah mungkin kau simpan itu
Atau sekedar kau ceritakan pada mereka yg kau rasa perlu

Q tau rasa smua ni, saudariku
Tuk hilang susah sungguh

Namun, yakinlah Allah untukmu selalu,
Untukku, juga untuk kita.

Dan aku di sini, q harap ada untukmu.
Mendoakanmu, kita, juga diriku.
diberikan-Nya yang terbaik,
Itu harapku.

Amiiin.
La tahzan ukhty, Innallaha Ma'ana



Kandangan, 11 oktober 2009 :: 19:03 WITA

Do u Wanna Be My Girl Friend, ????

Suatu ketika someone bertanya padaku...

Apakah kamu sudah punya pacar?

Aku jawab’Belum

Maukah kamu jadi pacarku?“ Ia kembali bertanya.

Aku jawab’aku tak mau pacaran

Kenapa tidak mau pacaran?

"Karena pacaran adalah hal yang terlarang dalam Islam" kataku.

Kenapa begitu, bukankah pacaran adalah ajang perkenalan, agar tidak menyesal setelah menikah, kalau menikah tanpa perkenalan bagaikan membeli kucing dalam karung dong?” Katanya mencibir keyakinanku yang tidak mau pacaran.

Aku jawab," Islam tidak sesempit itu. Islam selalu menghadirkan solusi terbaik bagi setiap problematika hidup. Islam datang lengkap bersama aturannya, aturan yang sesuai fitrah manusia, memuaskan akal, dan menentramkan jiwa. Dalam Islam tidak ada pacaran, tapi taaruf…dan taaruf bukanlah semacam pacaran Islami.
Coba kita lihat apa yang dilakukan oleh orang yang berpacaran. Jalan berdua, saling berpandangan dan terkadang berpegangan tangan, saling merayu, dan lain-lain kegiatan yang menjurus pada nafsu dan syahwat. Maka, Pacaran itu adalah salah satu pintu untuk mendekati zina. Dan perintah Allah sudah begitu jelas dalam surat Al-Isra ayat 32

"‘dan janganlah kamu mendekati zina karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk’,
Perintah Allah sudah begitu jelas, Dia melarang hambanya untuk hanya sekedar mendekati, hanya mendekati. Dia amat paham dengan rinci setiap kemampuan hamba-Nya.
Manusia itu adalah mahluk yang serba lemah dan tidak berdaya. Jadi, jangan pernah sombong dengan kemapuan kita menjaga diri di dalam maksiat. Berpura-pura buta dan tuli serta menutup mata dan telinga dari kebenaran. Apakah aku harus pura-pura buta dan tuli, padahal kebenaran itu telah sampai padaku. Aku tidak mau kelak di hari penghisaban amal, Allah berkata padaku dengan murka

"celakalah kamu, padahal telah datang peringatan padamu, tapi kamu malah berpaling dan mengabaikannya. Sekarang terimalah balasan atas semua kelalaian dan kesombonganmu".

Aku tidak sanggup, aku tidak berani menjamin. Apalagi syetan selalu menggoda dari segala penjuru. Bagaimana mungkin iman bisa terjaga, sementara kita berada d tempat yang menjauhkan kita dari-Nya, kita melakukan hal yang melanggar syariatNya. Aku tak sanggup, aku hanya manusia biasa. Aku tak mau menggadaikan iman hanya untuk mengejar cinta sesaat. Allah...biarlah kering dua telaga beningku di dunia, asalkan aku dapat menjadi hamba yang beruntung, yakni hidup dalam keridhaan-Mu, dunia dan akhirat. Aku tak peduli dengan cibiran orang-orang padaku. Walaupun pahit dan sakitnya terasa sampai ke hati, tapi aku yakin nanti berbuah manis.



Kalau begitu bagaimana kamu bisa menikah? Jodoh tidak turun sendiri dari langit, dan harus ada salah satu usaha untuk bisa menjemput jodoh. Kalau kamu tidak pacaran Itu berarti kamu tidak berusaha dong?” Dia kembali bertanya.

"Aku tidak pacaran bukan berarti aku tidak berusaha, tapi aku ingin mendapat suami dengan jalan yang diridhai-Nya. Bahkan, aku adalah gadis yang bercita-cita menikah di usia muda. Tapi, aku hanyalah manusia biasa. Percayalah pada-Nya. Aku tidak pacaran, bukan berarti aku tak mau menikah. Tapi ini adalah wujud ketaatanku dan usahaku untuk meraih ridha-Nya. Dan Sebagai usaha juga, agar nanti aku mendapat jodoh yang baik. Baik menurut pandangan-Nya.
Aku yakin dan percaya pada-Nya. Masalah jodoh sudah ada ketetapannya. Aku tidak pacaran, bukan berarti aku tidak mau menikah. Jika aku selalu menolak lelaki yang datang, bukan berarti pula aku menolak jodoh. Hal ini terjadi, karena memang belum sampai pada jodohku. Jika saatnya tiba, Allah pasti akan membukakan hatiku untuk menerima lelaki yang memang telah disiapkan Allah untukku. Dengan cara yang mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran ku.
"

Aku mengerti kini kenapa kamu tidak pernah punya pacar dan pacaran. Tapi bagaimanakah pandanganmu tentang jatuh cinta? Apakah kamu tidak pernah jatuh cinta, sehingga kamu selalu saja menolak cinta para pria dengan berbagai alasan.

"Cinta..?
Ah bagaimana bisa aku jatuh cinta. Bagaimana bisa cinta itu hadir, sementara belum ada ijab. Bagaimana cinta bisa datang, sementara belum ada cinta dan janji yang terucap di hadapan-Nya.
Ya...bagaimana bisa aku jatuh cinta, bagaimana aku bisa percaya dengan cinta seorang lelaki sementara ia tidak mengetuk hatiku dengan nama-Nya. Ya...sejak dulu, saat aku telah beranjak balig, tak ada satupun lelaki yang bisa meraih hatiku. Tak ada satupun lelaki yang mampu mengetuk pintu hatiku dengan cinta dan kesetiaannya. Berkali-kalipun mereka mengetuk dan dengan berbagai cara apapun. Tapi aku tetap tidak bergeming. Aku tidak percaya dengan cinta mereka. Aku tidak percaya.
Kenapa? Karena cinta yang mereka bawa bukanlah cinta sejati. Walaupun di mata nampak bagaikan pecinta sejati. Dan aku takan pernah membiarkan hatiku tergoda apalagi terbuka untuk cinta palsu dan sementara. Maafkan aku. Sungguh aku tak bermaksud menyakiti apalagi merasa sok cantik. Tidak. Tapi, aku memang benar-benar tak sanggup untuk menerima cinta sesaat. Walaupun aku begitu tersanjung dengan cinta mereka dan terkadang juga aku begitu simpati dengan mereka. Tapi, Aku tak pernah peduli dengan perasaanku yang menggelora, sungguh aku tak peduli sakitnya hati karena cinta bertepuk sebelah tangan. Aku lebih memilih memendam cintaku, dan menitipkan semua perasaanku kepada Sang empunya cinta.
Jika saatnya tiba, saat seorang lelaki datang mengetuk hatiku dengan nama-Nya. Membawa cinta-Nya dan mengikatku dalam rangkaian khitbah dan akad nikah, maka saat itulah aku akan percaya dengan cinta seorang lelaki, dan aku akan membuka lebar-lebar hatiku untuk cintanya, ya...saat itulah aku akan merasakan bagaimana indahnya jatuh cinta. Jatuh cinta yang sesungguhnya.
Jatuh cinta dengan seorang yang sudah dihalalkan Allah untuk diriku. Jatuh cinta dengan jodohku. Jatuh cinta kepada suamiku. Cinta yang terlahir karena mengharap ridha-Nya, cinta yang sesungguhnya, cinta yang suci, cinta yang hakiki, cinta yang sejati, cinta yang telah didoakan oleh sepuluh ribu malaikat penghuni langit dan bumi. Cinta yang akan menuai banyak pahala dan berkah-Nya sepanjang masa. Cintanya sepasang pengantin yang telah diridhai oleh Tuhannya. Maka nikmat tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan?
"

Kalau begitu, kenapa sampai sekarang belum menikah. Kenapa kamu selalu menolak lelaki yang dengan tulus ingin menikahimu?

"Belum datang jodohnya." Kataku pendek

Kenapa kamu yakin salah satu dari mereka bukan jodohmu?

"Jodoh...?
Ah jika ada yang bertanya padaku tentang jodoh, sama halnya dia bertanya padaku tentang azal. Mampukah aku menjawab?, Tidak. Karena jodoh adalah bagian terdalam dari setiap takdir manusia, ia begitu gaib. Sejak ruh ditiupkan pada anak Adam, padanya telah ditetapkan umur, ajal, rijki, dan jodoh. Aku tidak tahu siapakah jodohku kelak, kapan, dimana, dan bagaimana aku bertemu dengan jodohku, apakah aku akan berjodoh di dunia ataukah diakhirat kelak. Aku tidak tahu. Aku hanya bisa berusaha dan berdoa supaya Allah menjodohkanku dengan kekasih-Nya.
"

Tapi kenapa slalu menolak? Tidak ada salahnya bagi wanita untuk menerima lelaki yang bukan impiannya.” Kembali dia berkata.

"Sebenarnya belum ada yang perlu ditolak sebab mereka belum melamar. Ini baru taaruf atau perkenalan. Kalau dari perkenalan saja aku sudah merasa sudah tidak mantap, tentu saja aku menolak melanjutkan ke taraf berikutnya. Lalu dengan menolaknya, apakah lantas sama artinya aku menolak jodoh? Dari mana mereka bisa menyimpulkan bahwa salah satu dari mereka adalah jodohku?
Bagiku jodoh bukankah sesuatu hal yang sepele. Bukan semata diukur dari suka atau tidak suka. Cocok atau tidak cocok. Pas atau tidak pas. Berumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah seperti halnya membalikan kedua telapak tangan. Jika tidak hati-hati dalam menitinya, baik dalam perencanaan maupun ketika mengarunginya, ia akan menjadi bagian dari sebuah penderitaan yang tiada bertepi bagi siapapun yang menjalaninya.
Ketika ada yang mengajukan lamaran dan mengajak aku tuk menikah dan kutolak, maka tidak perlu ia merasa patah hati. Toh ia telah menjalankan suatu ibadah, membuktikan niatan suci dalam hati, dan berusaha menjalani sunnah dengan menikah, dan menjaganya dari cara-cara yang tidak diridhoiNya.
Sekali lagi, Setiap orang berhak tuk menerima atau menolak pinangan, baik laki-laki maupun perempuan. Dan sudah seharusnya kita bisa berbesar hati dan bersikap dewasa dalam menerima segala keputusan. Apalagi keputusan menikah yang merupakan salah satu hal yang sangat besar.
Dan aku sampai kapanpun takan menikah dengan lelaki yang tak pernah peduli dengan agamanya sendiri, dan menjadikan atribut duniawi sebagai kebanggaan. Aku takan pernah memilih seorang laki-laki hanya dengan pertimbangan emosional belaka tanpa memperhatikan bagaimana akhlaq dan kepribadiannya. Menikah bukan untuk gaya-gayaan. Menikah adalah bagian dari perjuangan dan karenanya, konsep menikah harus selaras dengan arah perjuangan dakwah.
Dan aku yakin kalau jodoh adalah rahasia Allah dan aku percaya pada-Nya.Aku yakin dan percaya pada-Nya. Masalah jodoh sudah ada ketetapannya. Aku tidak pacaran, bukan berarti aku tidak mau menikah. Jika kebetulan aku selalu menolak lelaki yang datang, bukan berarti pula aku menolak jodoh. Hal ini terjadi, karena memang belum sampai pada jodohku. Jika saatnya tiba, Allah pasti akan membukakan hatiku untuk menerima lelaki yang memang telah disiapkan Allah untukku. Dengan cara yang mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran ku.
Namun yang pasti semua tetap kembali pada takdir-Nya. Siapapun jodohku kelak, yang penting Allah ridha itu sudah cukup bagiku. Ya sebagai manusia biasa aku hanya bisa berusaha dan berdoa. Berusaha menjadi baik agar kelak berjodoh dengan yang baik. Aku berusaha membuat satu kriteria dalam memilih suami. Secara teoritis, aku ingin suamiku nanti seorang yang mampu menjadi imam bagi keluarga. Sebagai kriteria dasarnya, ia harus shaleh.
Kenapa kita membuat kriteria untuk syarat memilih suami, itu adalah bentuk upaya! Ikhtiar! Itu bukti bahwa kita menpunyai semacam upaya untuk membentuk rumah tangga yang baik. Itu suatu bukti bahwa pada saat kita memilih pasangan, kita memilihnya tidak berdasarkan nafsu dan syahwat. Itulah sebabnya Rasul menyebut tawakal sesudah ikhtiar, jika diletakan sebelumnya, itu bukan tawakal tapi kekonyolan.
"

Yah...aku mengerti kini. Islam memang indah. Mulai kini aku hanya akan pacaran setelah menikah, seperti katamu ’Indahnya pacaran setelah menikah’. Dan aku akan berusaha menjadi orang shalih agar Allah menjodohkan aku dengan kaksih-Nya...” katanya mantap dengan senyum yang mngembang.
Amin. Semoga rahmat danhidayah-Nya selalu tercurah kepada kita semua. Kataku.

Salam Cinta,
"Juwita Nur Firdaus"

Nasihat Diri

Wahai diri. . .
Janganlah kau melangkah d jalan keputusasaan.
Krena d alam ini, terhampar berjuta harapan.
Janganlah kau berlalu mengarah pada kegelapan.
Karena d alam ini, terdapat cahaya iman.


Wahai diri. . .
Allah ada tatkala hati terluka.
Allah ada tatkala raga menderita.
Allah ada tatkala sukma dihina.
Allah ada tatkala bahagia menyapa.

Wahai diri. . .
Ujian kan datang silih berganti.
Seperti layaknya pergantian hari.
Hadapi ia dengan rumus Ilahi.
Niscaya kdamaian kan bersemi d hati.

Wahai diri. . .
Jangan pernah takut tuk melangkah.
Niatkan semua peran tuk ibadah.
Selama ikhtiar dan doa melantun indah.
Allah jualah pengubur segala gundah.
Resah dan gelisah.
Sabar dan ikhlas ciri mukmin yang kaffah.

Wahai diri. . .
Hidup ini hanya sekali.
Sejatinya hidup tuk mengabdi.
Kepada Ilahi Rabbi penguasa alam ini.
Jadilah muslim sejati.
Karena surga-Nya telah menanti.