My Dreamed MARYAM

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu
Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia
dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Al Anbiyaa: 91)

Maryam.. siapa
sih yang nggak kenal dia? Ia adalah sosok
wanita suci nan agung. Darinya lahir seorang Nabi yang mulia,
Isa ‘alaihis sallam. Allah Ta`ala telah menjadikannya suri tauladan yang baik pada kisah-kisah yang termaktub di dalam Al Qur`an. Bahkan kisah beliau telah dicatat dalam sejarah, pada salah satu surat Al
Qur`an, yaitu surat Maryam. Hal ini merupakan bukti keagungan beliau,
Maryam…

Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia
menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami
mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (Maryam: 16-17)

Allah telah melebihkan
Maryam di atas seluruh wanita di masanya. Dan Maryam adalah
satu-satunya wanita yang diabadikan di dalam Al Qur`an, yang
dengannya Jibril menyampaikan kabar gembira dengan kelahiran seorang
putra, tanpa hadirnya seorang suami di sisinya:

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam,
sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan
kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)".
(Ali Imron: 42)

Tatkala Allah Ta`ala
mengutus utusannya yang mulia, Jibril ‘alaihis sallam untuk
memberikan kabar gembira itu, keunggulan pribadi Maryam telah dicatat
dalam Al Qur`an hingga hari Kiamat kelak. Sebagaimana ucapannya telah
diabadikan di dalam Kitabullah:

Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal
aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah
berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya:
"Jadilah", lalu jadilah dia. (Ali Imran: 47)

Tahukah
kalian, saudara-saudariku seiman.. Betapa banyak wanita di zaman ini
yang ingin mendapatkan keutamaan sebagaimana Maryam binti Imran.
Mungkin karena mereka tahu, bahwa Maryam adalah wanita yang
diagungkan oleh umat Islam, ibu seorang Nabi dan dicatat sebagai
salah satu wanita penghulu surga,..

Mereka mungkin mengetahui tentang kisah Maryam di mihrabnya, di mana Maryam
adalah wanita shalihah dan senantiasa beribadah kepada Allah Ta`ala
di antara asuhan seorang Nabi yang mulia, Zakariya ‘alaihis sallam..

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab,
ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari
mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan
itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada
siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Ali Imran: 37)

Ini adalah rizqi yang diberikan oleh Allah Ta`ala kepada Maryam
disebabkan ketaatannya kepada syari`at Allah. Yang berupa buah-buahan
yang hanya ada di musim panas di saat musim dingin melanda.

Saudara-saudariku
seiman, jika kita ingin mencontoh Maryam, maka contohlah secara
keseluruhan. Adapun yang menjadi kelebihannya, melahirkan tanpa
seorang ayah (dengan izin Allah), tidaklah merupakan keutamaan bagi
wanita di zaman ini..

Dengarkanlah
tatkala Allah Ta`ala mengajakmu berbicara melalui lisan Nabi Muhammad
sholallahu `alaihi wa sallam tentang Maryam binti Imran:

Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama
orang-orang yang ruku’. (Ali Imran: 43)

Ini merupakan perintah yang Allah beritakan kepada Maryam di dalam Al
Qur`an, berupa perintah sholat dan mentaati semua perintah Allah
Ta`ala, agar dapat dijadikan rujukan oleh seluruh kaum Muslimin di
seantero dunia, khususnya wanita muslimah..

Dan ketahuilah, bahwa setiap anak yang dilahirkan dari rahim seorang
wanita, maka Allahlah yang lebih tahu kebaikan yang ada padanya. Baik
dia itu laki-laki atau pun perempuan, dan mendo`akan putra-putri ini
merupakan warisan Ibunda Maryam, bukan dengan menyakitinya, apalagi
memutuskan harapan hidupnya di dunia, sebagaimana firman Allah Ta`ala:

Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan
Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki
tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia
Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak
keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang
terkutuk." (Ali Imran: 36)

Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga yang
sedikit ini dapat menjadi amalan yang memperberat timbangan kebaikan
di akhirat kelak, di mana harta dan anak serta sanak-keluarga tidak
dapat menolong kami dari adzab yang pedih.

Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka
Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan
dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah
termasuk orang-orang yang taat. (At Tahrim: 12)

< Al-Ghurabaa'>

0 coment:

Posting Komentar